Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Untuk Olimpiade melihat peluang, selain Iran Australia bagus. Australia dan Iran yang diwaspadai karena dalam dua kejuaraan kami tidak bertemu.
Sementara itu, Sofian menceritakan persiapan sebelum meraih gelar di Wuhan, China.
"Persiapan kami dari Feburari kemaren dengan mengikuti tur dari Filipina, Thailand, China, terakhir di Wuhan, kami sudah mendikte strategi untuk melawan musuh," kata Sofian.
"Kami sudah tau strateginya apa, kelemahannya apa, terakhir kita tur di china wuhan rezeki sudah menemukan chemistry bersama pasangan saya, Bintang. Alhamdulillah juara 1."
Bintang mengaku sempat menemukan kendala saat bertandem dengan Sofian yang lebih muda dua tahun darinya.
"Kesulitannya itu menyesuaikan karakter umpan, dia mainnya bagaimana, umpannya seperti apa, dan dia itu kondisinya seperti apa. Chemistry juga, paling susah di chemistry, kalau kami pertama kali try out chemistry belum dapat," tutur Bintang.
"Alhamdulillah pada try out terakhir ini di Wuhan bisa menyatu seiring waktu dan proses try out. Kami sudah saling mengerti partner, mainnya seperti apa, bagaimana, strateginya seperti apa."
"Ini pertama kali tampil di internasional, jadi sebenernya target kami sampai ke final. Kami selanjutnya tidak ada beban pikiran, main bebas, kalah menang yang penting main bagus dan sempat kepikiran jadi juara."
"Saat masih berpasangan dengan senior saya dibimbing. Dengan Sofian, dia harus diajak berbicara lebih dulu untuk diajak kerja sama."
"Umur kami juga tidak terlalu jauh, jadi tidak mudah tersinggung, masih berasa seumuran dan tidak sungkan," ucap Sofian menambahkan.
Pada kualifikasi terakhir di Ningbo, Bintang/Sofian menyiapkan strategi lain jika menghadapi lawan yang sama.
"Kami masih harus banyak berlatih, mengembalikan fisik kaya sistem pertandingannya, harus sparing terus sama senior. Saya hanya ingin main dan menang," ucap Bintang.
"Sekarang kami tidak terbebani untuk mengejar tiket Olimpiade. Malah makin pede karena sudah juara. Kami mampu melawan musuh yang kuat, tidak nervous lagi," ujar Sofian.
Tim voli pantai putra Indonesia rencananya akan berangkat ke Ningbo, China pada 17 Juni mendatang.