Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Orang kepercayaan Valentino Rossi, Alessio Salucci baru-baru ini mengungkap satu momen penderitaan yang pernah dia rasakan di fase akhir karier The Doctor.
Sudah bukan hal asing mendengar nama Alessio Salucci yang akrab disapa Uccio sebagai sosok yang paling dekat dengan Valentino Rossi.
Uccio bahkan bisa dikatakan sebagai tangan kanan, orang kepercayaan, sekaligus sahabat dari sang juara dunia sembilan kali tersebut.
Berbagai momen pahit manis sejak Rossi debut di kelas premier 20 tahun lalu pun, Uccio adalah saksi paling dekat.
Termasuk rivalitas dengan Max Biaggi yang masih melekat sebagai salah satu rivalitas paling sengit tetapi juga menghibur di era awal tahun 2000-an.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Belanda 2024 -Masihkah Jorge Martin Melaju Cepat Setelah Dikhianati Ducati?
"Tahun 2001 adalah tahun yang indah, tulus, dengan banyak lelucon, namun dengan rasa saling menghormati," kata Salucci baru-baru ini dikutip BolaSport.com dari Corse di Moto.
Usut punya usut, persaingan dengan Biaggi ini rupanya masih jadi persaingan nomor satu bagi kubu The Doctor.
Adapun rivalitas paling terbaru dan kentara bahkan sampai saat ini masih terjadi adalah dengan Marc Marquez. Kabarnya, kedua pembalap ini pun memang bermusuhan di luar lintasan sejak insiden legendaris Sepang Clash 2015 silam.
Sampai Rossi pensiun pun, belum ada tanda-tanda saling memaafkan antara keduanya.
"Kalau dengan Marquez, itu bahkan tidak bisa disebut rivalitas," kata Salucci mendinginkan tensi panas tentang kondisi keduanya
Tetapi, lebih dari itu, momen-momen berkesan, pahit, manis yang telah dilewati Salucci bersama Rossi ternyata bukan perkara soal bersaing dengan siapa.
Melainkan pada situasi Rossi menjelang akhir kariernya pada musim 2021 hingga musim 2022.
Dapat dikatakan, tahun 2021 adalah saat-saat paling berat bagi Salucci sebagai sahabat yang sudah 25 tahun selalu setia di paddock tim Rossi.
"Saya tahu cepat atau lambat, waktunya akan tiba," kata Salucci mengenang momen menyakitkan baginya itu.
"Namun, itu adalah tahun yang melelahkan. Segalanya tidak berjalan baik. Kami tahu kami akan pergi dan kami harus bisa menapai akhir."
"Setiap balapan yang dilalui sebelumnya membuat saya bahagia karena bagaimanapun harapannya adalah bisa mencapai akhir."
"Namun di sisi lain, saya juga tidak merasa puas. Karena saya tahu bahwa sebuah era telah berakhir, dan akan ada perubahan dalam kehidupan kami," tandasnya.
Hati kecil Salucci bahkan masih belum bisa menerima bahwa sang ikon legenda MotoGP, Valentino Rossi, tidak lagi menjadi bagian dari line-up pembalap saat MotoGP 2022 mulai bergulir.
"Pada musim 2022, saya menderita," kenang Salucci.
"Karena saya terus-menerus mencari Vale di monitor (saat balapan). Kami tidak menjalani balapan bersamanya, tidak bersama-sama dalam camper car, sesuatu yang telah kami lakukan selama 25 tahun, itu adalah perubahan besar yang saya derita," tandasnya.
Rossi pensiun pada akhir musim 2021 dan tak lagi membalap di kelas MotoGP pada musim 2022. Tahun itu juga menjadi tahun kedua tim milik Rossi bersaing di kelas MotoGP.
Sejak itu, Salucci mulai disibukkan dengan aktivitas VR46 di kelas premier.
"Tetapi di sisi lain, (saya menderita) juga karena memang saya harus mulai bekerja," tutupnya seraya bercanda, menyusul tugasnya menjadi Direktur tim VR46 yang saat itu diperkuat Luca Marini dan Marco Bezzecchi.
Mesli Rossi telah pensiun dari MotoGP, kini Salucci masih dapat kembali bekerja sama dengan The Doctor menyusul sang juara dunia sembilan kali itu terkadang mampir ke paddock tim VR46.
Rossi juga terpantau masih sering meninjau para murid-muridnya jebolan VR46 Academy dari tim lain, terutama Francesco Bagnaia yang sudah jadi juara dunia dua kali beruntun bersama Ducati.