Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Toh dari tahun lalu kami gak ada tryout sama sekali, nyatanya gak ada, hampir gak ada, mungkin karena kami kalah di pengalaman."
"Jadi kami gak bisa mengasah bakat kita akhirnya kan jadi kayak gak ada, pengalaman untuk bertemu dengan negara-negara lain."
"Jadi kayak stuck (berhenti) di situ-situ aja. Menurut aku kayak gitu."
Kekhawatiran akan penurunan prestasi timnas voli putri akhirnya benar-benar terjadi pada SEA V League 2024 yang baru saja berakhir.
Lagi-lagi tanpa persiapan yang memadai, Indonesia berakhir sebagai juru kunci kendati diperkuat kombinasi pemain senior berpengalam dan pemain muda yang potensial.
Jangankan melawan Thailand atau Vietnam, Indonesia bahkan kini keteteran menghadapi Filipina yang sebelum ini selalu dapat dikalahkan.
Keprihatinan Mega tentang minimnya persiapan dan jam terbang bagi timnas voli putri dikatakan kembali oleh Chamnan Dokmai selaku pelatih.
Faktor pengalaman disebut coach Chamnan sebagai penyebab anak-anak asuhnya tidak dapat mengeluarkan penampilan terbaik.
"Saya melihat ada kurang percaya diri pada pemain. Ada perasaan takut, padahal mereka bisa sebenarnya," kata Chamnan setelah hasil 0 kemenangan di SEA V League 2024.
"Pemain Indonesia harus lebih sering mengikuti kompetisi internasional sehingga bisa percaya diri."
"Kompetisi di dalam negeri dan luar negeri sangat berbeda, dari atmosfer penonton atau pertandingan," kata pelatih asal Thailand itu.
PBVSI berjanji akan mengatur jadwal kompetisi dengan lebih baik agar tidak berbenturan dengan turnamen-turnamen internasional.
Tahun ini penundaan jadwal Proliga 2024 karena Pemilu dan Ramadan menyebabkan Merah Putih tak bisa maksimal di SEA V League untuk tim putri dan AVC Challenge Cup untuk semuanya.
"Untuk musim 2025, PP PBVSI telah memutuskan bahwa Proliga akan dimulai pada bulan Januari, guna memaksimalkan persiapan Timnas menuju milestone yang telah direncanakan."