Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Tim Pramac Racing, Gino Borsoi gilian membalas alibi CEO Ducati Claudio Domenicalli terkait perceraian mitra kerja sama mereka di MotoGP.
Keputusan Pramac memilih pergi dari Ducati untuk berlabuh jadi tim satelit Yamaha sempat membuat publik mengernyitkan dahi.
Bagaimana mungkin tim milik Paolo Campinoti itu tela menyudahi kerja sama selama 20 tahun dengan Ducati yang sedang jaya-jayanya untuk berlabuh ke pabrikan Iwata yang sedang sakit.
Banyak rumor beredar bahwa Yamaha menawarkan harga tinggi untuk menggaet Pramac demi bisa punya tim satelit lagi.
Pasokan dua motor pabrikan pun disiapkan di garasi mereka nanti.
Baca Juga: MotoGP Austria 2024 - Jawaban Marc Marquez jika Tahu VR46 Akan Dibekali Motor Pabrikan Ducati
Selain dari sisi Yamaha, rumor lain yang berkembang adalah soal kekecewaan Pramac terhadap Ducati yang tak jadi memilih Jorge Martin.
Ducati melakukan plot twist cukup mengejutkan dalam bursa transfer MotoGP dengan lebih memilih Marc Marquez.
Padahal, kabarnya saat itu pabrikan Borgo Panigale itu sudah menjanjikan Martin dengan kesepakatan verbal untuk dipromosikan ke tim pabrikan mereka.
Beberapa waktu lalu, Claudio Domenicalli selaku CEO Ducati, mengungkap bahwa penyebab mereka melakukan menuver tajam itu disebut-sebut akibat pernyataan blunder dari Martin.
Martin pernah bilang bahwa bertahan di Pramac tidak akan menjadi pilihan dia.
Domenicalli menyebutkan bahwa kata-kata tersebut lah yang membuat pihak mereka mulai menyisihkan runner-up MotoGP 2023 itu dari kandidat pilihan.
""Satu-satunya hal yang seharusnya tidak dilakukan Jorge adalah mengatakan 'dia tidak akan bertahan di Pramac'," kata Domenicalli dikutip dari Paddock-GP.
"Saya tidak pernah bertanya pada diri sendiri apa lagi yang seharusnya dilakukan."
"Namun, begitu Anda mengatakan 'tidak', orang yang harus memutuskan akan memiliki pilihan yang lebih sedikit," ujarnya beranalogi.
Padahal, jika melihat komentar Marc Marquez, juara dunia delapan kali itu juga sempat membuat kalimat serupa."
"Marquez pernah bilang bahwa Pramac tidak ada dalam opsinya karena pilihan tim satelit baginya cuma bertahan di Gresini, bukan ke tim satelit lain."
Sekarang, Manajer Tim Pramac Racing, Gino Borsoi pun akhirnya juga memberanikan diri angkat bicara setelah selalu menghindari pertanyaan sensitif ini.
Borsoi mengungkapkan bahwa Pramac sempat berada di persimpangan jalan dan sangat sulit untuk menentukan keputusan sebelum akhirnya memilih pergi ke Yamaha.
Dia juga memaklumi jika ada banyak spekulasi liar yang beredar karena orang-orang di luad paddock tidak mengetahui akar permasalahan sesungguhnya di antara kedua belah pihak.
"Saya tidak bisa bilang apakah keputusan itu benar atau salah. Tentu saja Anda memiliki perspektif yang berbeda, dan sangat sulit untuk membuat penilaian tanpa mengetahui konteksnya," kata Gino Borsoi kepada Speedweek, dikutip BolaSport.com dari Corse di Moto.
"Itulah mengapa saya tidak ingin membicarkannya," ujar dia.
Namun setelah mendengar banyak pernyataan yang tampaknya justru menyudutkan Pramac, Borsoi akhirnya mengungkap fakta lain.
Pria asal Italia itu tidak mengelak lagi bahwa perpisahan Pramac dengan Ducati memang sempat diselingi perselisihan internal.
Ada permintaan Si Merah Borgo Panigale yang tampaknya memberatkan dan sampai membuat Paolo Campinoti selaku pemilik tim memilih pergi.
"Ada banyak faktor yang membuat kami mengambil keputusan yang sulit dan rumit tersebut," kata Borsoi.
"Sulit bagi banyak orang luar untuk memahami hal ini, karena mereka tidak mengetahui semua faktornya."
"Ada keputusan dan permintaan tertentu dari Ducati yang membuat Campinoti akhirnya berpikir bahwa mungkin sudah waktunya untuk meninggalkan 'zona nyaman' kami," tutur Borsoi.