Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sayangnya, cedera lutut yang diderita Adinata di semifinal Malaysia Masters terlambat ditangani oleh PBSI karena sempat diputuskan untuk tidak dioperasi.
Tak kunjung pulih, lutut Adinata baru dioperasi pada 13 Juli lalu untuk membersihkan serpihan tulang kecil di lututnya. Padahal, cederanya dialami 14 bulan sebelumnya.
Sementara nasib tragis dialami rekan seangkatan Adinata yaitu Syabda Perkasa Belawa karena meninggal dunia di usia muda pada Maret 2023.
Padahal mendiang Syabda sudah dipercaya untuk tampil di Thomas Cup pada 2022 dan disiapkan untuk mewakili Indonesia di SEA Games 2023.
PBSI diharapkan tidak salah asuh dalam menyiapkan regenerasi di tunggal putra.
Salah satu kebijakan PBSI yang banyak dikritik adalah pembatasan partisipasi pemain jika tidak memenuhi batas peringkat untuk level turnamennya.
Hal ini menyebabkan para pemain jarang mendapat kesempatan tampil di turnamen level World Tour Super 300 ke atas, utamanya mereka yang ada di luar ekosistem Pelatnas.
Padahal, penambahan jumlah event wajib bagi pemain top di level Super 1000 dan Super 750 membuat turnamen level Super 500 ke bawah makin terbuka untuk pemain-pemain yang peringkatnya rendah.
Sementara Ubed, fokus terdekatnya kini adalah Kejuaraan Dunia Junior 2024 yang akan digelar di Nanchang, China, pada 30 September hingga 13 Oktober mendatang.
Jelang tampil perdana di Kejuaraan Dunia Junior 2023, Ubed berharap bisa membawa tren positif dari pekan ini.
"Semoga gelar juara ini bisa membuat saya meraih prestasi yang lebih baik lagi. Utamanya nanti pada ajang BWF World Junior Championships 2024," harapnya.