Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Raja Marquez di Misano dan King Rossi di Catalunya, Kisah 2 Jagoan yang Malah Lebih Digdaya di Markas Musuh

By Ardhianto Wahyu - Senin, 9 September 2024 | 21:30 WIB
Pembalap Gresini, Marc Marquez, melakukan selebrasi setelah menjadi juara MotoGP San Marino 2024 di Sirkuit Misano, Minggu (8/9/2024). (GABRIEL BOUYS/AFP)

Dewi Fortuna lebih menaungi Marquez di Misano karena tiga kemenangannya di MotoGP diwarnai dengan hujan yang membuat kondisi lintasan menjadi sulit.

Talenta Marquez makin kelihatan saat kondisi trek minim grip, termasuk pada Minggu (8/9/2024) ketika hujan cuma turun sebentar.

Lintasan yang basah lalu mengering memberi jalan bagi Marquez untuk unjuk gigi dan menebus blunder di kualifikasi yang menyebabkannya start dari posisi ke-9.

Kemenangan GP San Marino yang pertama bagi Marquez di kelas utama pada 2015 juga terjadi dalam situasi flag-to-flag.

Marquez mendahului rival-rivalnya, termasuk Rossi, dalam mengganti motor ke setelan ban kering untuk merebut podium pertama.

Sementara pada GP San Marino 2017, Marquez mengalahkan maestro hujan lainnya, Danilo Petrucci dengan menyalipnya pada lap terakhir.

Kebalikan dari Marquez yang menahbiskan diri sebagai Raja di Misano, Rossi bersinar di sirkuit kandang si Bayi Alien yaitu Catalunya.

The Doctor menjadi pembalap yang paling sering menang di trek yang dibuka pada 1991, dua tahun sebelum Marquez lahir di Cervera, kota di wilayah otonom Catalunya.

Jika Marquez menjadi penguasa Misano sebanyak 8 kali, Rossi menaklukkan Catalunya sebanyak 10 kali sejak pertama kali melakukannya pada 1997 di kelas 125cc.

Rossi juga menjadi menjadi salah satu yang terbaik di GP Spanyol dengan catatan 9 kemenangan, hanya kalah dari legenda balap, Angel Nieto.