Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim besutan Reidel Toiran itu juga masih sering melakukan kesalahan baik dari double hingga servis error yang cukup banyak.
Foolad Sirjan Iranian menutup set pertama dengan unggul 25-22 setelah Esfandiar memupus kebangkitan Bhayangkara Presisi.
Kesalahan masih terlihat dari para amunisi Bhayangkara Presisi pada set kedua, hal ini membuat Foolad Sirjan lebih percaya diri.
Perlahan, Bhayangkara Presisi berhasil mendekat setelah menggempur pertahanan Foolad Sirjan yang dimotor Ngapeth dan Patry.
Kombinasi dua peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 bersama timnas Prancis itu mulai mengawal kebangkitan Bhayangkara Presisi.
Meski masih tampak kesalahan sendiri dari Malizi, hingga Yuda Mardiansyah Putra, Bhayangkara Presisi berhasil mengungguli Foolad Sirjan 25-23.
Awalan yang solid ditunjukkan Bhayangkara Presisi pada set ketiga dengan mendapatkan tiga poin beruntun.
Malizi menunjukkan kelasnya dengan menghasilkan servis ace, Bhayangkara Presisi unggul 5-1 dan memaksa Foolad Sirjan melakukan technical time out.
Variasi strategi Bhayangkara Presisi kian berwarna saat Fahreza Rakha Abhinaya tampil untuk membantu Ngapeth dan Patry.
Serangan dari Esfandiar mampu menghadirkan momentum bagi tim besutan Behrouz Atei Nouri tersebut untuk mendekati raihan Bhayangkara Presisi.