Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Insiden itu telah membagi pendapat, dengan Marc Marquez yang finis ketiga. Dia berpikir Bastianini seharusnya dipaksa turun satu posisi karena ia juga keluar jalur di tikungan 4.
Terlepas dari itu, Bastianini kini telah naik ke posisi ketiga dalam klasemen dan tertinggal 59 poin di belakang Martin.
"Itu adalah emosi yang besar tentang kemenangan grand prix ke-100 untuk Ducati, dan juga karena saya menyalip di depan klub penggemar saya dengan awan merah muda (asap)," katanya.
"Itu sangat menyenangkan. Ini adalah hari yang indah bagi saya."
Di lain sisi, pembalap 26 tahun tersebut mempersembahkan kemenangan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Luca Salvadori dan keluarganya.
"Saya tidak begitu mengenalnya, tetapi kami sering mengobrol. Dia memiliki hasrat yang luar biasa terhadap motor dan dia adalah salah satu dari kami (Ducati)," aku Bastianini.
"Jadi itu fantastis dan, terlepas dari segalanya, dia memberi tahu orang-orang tentang dirinya, yang biasanya agak sulit bagi kami untuk mengatakannya kepada diri sendiri, tetapi dia melakukannya dengan cara yang spektakuler. Dan kedua, putri teman saya, yang bernama Vittoria."
Dia juga membahas performanya selama MotoGP Emilia Romagna.
"Katakan saja kualifikasi dalam tujuh atau delapan balapan terakhir terkadang membuat saya tidak bisa menang," ucap Bastianini dilansir dari MotoSan.