Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Susunan pelatih teknik pelatnas PP PBSI hasil rekrutmen terbuka 2024 yang dilaksanakan sejak 3 Desember 2024 diumumkan.
Ada 20 nama termasuk Mulyo Handoyo yang menjadi pelatih kepala sekaligus pelatih kepala utama tunggal putra.
"Pasti ada pro dan kontra dan kami tidak bisa mengakomodasi semua keinginan," kata Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
"Setelah proses rekrutmen pelatih teknik, akan ada tahapan berikutnya untuk pelatih fisik dan bagian nutrisi pada 30 Desember. Era yang sekarang terbuka. Bukan like dan dislike."
"Kami ada kerjasama dengan Dayalima (konsultan), ada assessment, interview yang paling mendasar tentang bulu tangkis. Ada 51 pelatih yang mendaftar."
"Yang terpilih ada 20 orang. 10 Desember proses administrasi, 13-14 Desember ada konsultasi,15 Desember penentuan. Pada 17 Desember seharusnya ada pengumuman, tetapi baru diumumkan hari ini."
Menurut Taufik, dari total 51 email yang masuk, 50 berasal dari WNI yang berdomisili di dalam dan luar negeri dan satu lamaran masuk dari WNA.
"Kami menghormati permintaan yang bersangkutan untuk menjaga kerahasiaannya," ucap peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.
Terkait jabatan rangkap Mulyo Handoyo sebagai pelatih kepala PBSI dan pelatih kepala utama tunggal putra, Taufik menjelaskan bahwa semua saling berkaitan.
"Beliau pelatih kepala tapi turun langsung di tunggal putra. Binpres membawahi semua sektor. Kami tidak mau membedakan. Judul (posisi jabatan) tidak perlu dibesarkan, tetapi yang penting sinkronisasi antar pelatih," tutur Taufik.
"Kami masih masa transisi dan tahun depan sudah ada pertandingan. Kontrak pelatih jangka panjang, tetapi ada evaluasi 3 bulan 6 bulan atau setiap hari."
"Tidak menutup kemungkinan ada rolling atau mengganti pelatih. Kami tidak mau pelatih ada di zona nyaman. Apalagi saat diumumkan sudah mulai bekerja sehingga untuk pertandingan berikutnya bukan bagaimana nanti."
"Jangan sampai tidak sinkron antara pelatih fisik dan dokter. Olahraga ini tidak bisa instan apalagi ini ada masa transisi atau perubahan."
"Memang jadi terlambat kami yang memutuskan posisi siapa yang di utama dan pratama. Beda judul, tetapi kami tetap dukung untuk Indonesia. Dulu zaman saya sama saja. Hasil rembukan, bukan kami yang memaksa."
"Kami menanyakan apakah bisa membuat program dan yakin saja. Sehingga setelah itu tidak aka pertanyaan karena ke depan kami satu perahu, kalau tidak untuk apa."
"Kami tidak kontrak satu tahun tapi fleksibel. Dalam kontrak ada klausul reward dan punishment. Kontrak dengan target realistis Olimpiade 2028."
Namun, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menpora itu mengatakan bahwa kontrak awal pelatih berdurasi dua tahun.
"Ada penghargaan dan hukuman karena setelah Olimpiade tidak akan tahu seperti apa. Kontrak bukan abu-abu, tidak berdasarkan omongan. Manusia itu tidak ada yang adil. "
"Jumlah pelatnas utama lebih sedikit daripada pratama karena tujuan pembinaan jangka panjang. Dulu diambil dari seleknas dan diambil kapan saja," ucap Taufik.
"Kalau pelatih setuju kenapa harus menunggu seleknas akhir tahun untuk masuk pelatnas. Sport science harus ada peralatan, psikolog. Kami sedang menuju, tetapi di pelatnas sport science tidak ada."
"Selamat untuk pelatih pratama. Semoga bisa lebih baik dan bisa saling menerima pemain dan pelatih karena untuk prestasi Indonesia. Tantangan prestasi juga lebih banyak."
"Sekarang ini kita yang ingin mengubah soal mindset zona nyaman karena lihat dari kekalahan bukan fisik, tetapi juga mental. Terima kasih kepada pelatih pendahulu atas kontribusinya karena pasti ada yang senang dan tidak senang."
"Bukan hanya disini saja. Saya akan apresiasi untuk memangil ke pelatnas pelatih terdahulu. Kami butuh support. Kami kerja sendiri tidak bisa. Saya doakan bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik."
Sementara itu, Mulyo mengungkapkan langkah yang akan dia lakukan sebagai pelatih kepala.
"Tantangan ke depan target untuk Olimpiade 2028 dan prosesnya pada BWF World Tour Finals, Indonesia tertinggal sehingga regenerasi perlu dipercepat," ucap Mulyo.
"Akselerasi atau percepatan perlu karena pemain yang bertanding pada World Tour Finals masih bawah."
Baca Juga: Daftar Susunan Pelatih Tim Bulu Tangkis Indonesia pada Tahun 2025, Partner Greysia Polii Termasuk
"Jika melihat usia perlu regenerasi pemain muda karena berpacu dengan pemain muda negara lain. Jangan sampai tertinggal dari negara lain."
"Untuk 1-2 turnamen akan rekrut pemain muda dengan ketentuan yang sudah ditetapkan dengan menghubungi pengprov dengan persyaratan ketat sehingga bisa terseleksi dengan baik."
"Soal kesulitan belum bisa saya jawab karena belum terlaksana. Untuk ini kami akan kontrol dan pantau. Waketum 1 akan melihat langsung kinerja."
"Pelatih harus bisa lebih profesional, tanggung jawab, dan lebih bekerja keras. Harus membuktikan kepada masyarakat. Bulu tangkis Indonesia akan lebih baik ini menjadi karier terakhir saya terutama untuk mewarnai bulu tangkis Indonesia."