Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kami berharap dengan platform ini kondisi atlet bisa selalu terpantau termasuk rekomendasi dokter dan latihan fisik. Hal ini menjadi dasar untuk menyusun program."
"Validitas data sudah melalui tahap ujian sehingga pemanfaatannya bisa diuji. Misalnya. untuk Fikri/Daniel programnya seperti apa karena masing-masing atlet berbeda programnya."
Baca Juga: Saat Tunggal Putri Indonesia Merekah, Malaysia Dipusingkan dengan Pemainnya yang Terus Mengeluh
"Platform ini sifatnya rintisan, masih belun sempurna masih perlu membangun sistem yang kompleks. Dalam merespons data yang masuk terukur dan ada rekam jejaknya."
"Melalui platform ini bisa memantau perkembangan data atlet secara online. Seperti endurance, agibility dalam rangka memfasilitasi atlet mencapai prestasi yang lebih tinggi. Karya anak bangsa, kami mendesain sendiri."
Selain meluncurkan platform, pada saat yang sama PBSI juga melakukan pengukuran pertama kondisi atlet yang menjadi baseline bagi pengembangan database ke depan.
Proses ini meliputi pengukuran profil medis umum, profil antropometri atau dimensi tubuh manusia yang mencakup ukuran, proporsi, dan komposisinya, profil kebutuhan nutrisi, profil kebugaran dan tingkat kelelahan.
Selain itu, ada komponen biomotor, serta screening aspek fisioterapis untuk mencatat riwayat cedera, ruang gerak sendi, otot, dan kontraksi maksimal otot.
Wakil Ketua Umum I PBSI Taufik Hidayat menceritakan bahwa pilot project program ini telah dicoba oleh Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024.