Romelu Lukaku memang telah bermain sepak bola sejak dini, termasuk saat ia berusia belasan tahun.
"Saya sedang berbicara dengan ibunya, orangtua pemain lain menganggap Lukaku tidak berusia 12 atau 14 tahun," ujar Raiola.
"Selalu ada keributan saat ia mencetak tiga atau empat gol. Mereka berteriak 'dia bukan usia yang tepat'. Akhirnya dia (Lukaku) pergi ke pertandingan dengan membawa akta kelahirannya."
Kini, sepak bola dunia sedang giat berjuang melawan rasisme terhadap para pemain dan stakeholder sepak bola lainnya.
Tak hanya melalui federasi liga di tiap negara, FIFA sebagai induk sepak bola juga gencarkan kampanye "Say No To Racism" milik mereka.
A picture that says it all, FIFA started the program "SAY NO TO RACISM" to work to put an end to racism between fans and players pic.twitter.com/h6Py8lCPag
— Michael Lihvarchik (@soccerviolence) April 21, 2017
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar