Fenomena rasisme terhadap pemain sepak bola mungkin bukan menjadi masalah baru di jagad sepak bola dunia.
Tak hanya mereka yang berkulit hitam, bahkan pesepak bola sekaliber Zlatan Ibrahimovic pun sempat jadi sasaran karena dilihat sebagai imigran di negaranya, Swedia.
Namun, fenomena rasis banyak menyasar pesepak bola berkulit hitam, termasuk penyerang Manchester United, Romelu Lukaku.
Sang agen pemain, Mino Raiola, mengatakan bahwa Lukaku telah menerima tindakan rasis selama menjadi pemain sepak bola.
Salah satu yang banyak dikecam adalah chant dari para suporter United yang kental akan rasisme terhadap pemain Belgia tersebut.
(Baca Juga: 5 Pemain Barcelona Bisa Jadi Korban Cuci Gudang Demi Phillipe Coutinho)
Mino Raiola pun mengatakan bahwa sulit untuk menghilangkan rasisme di sepak bola, terutama terhadap pemain berkulit hitam.
"Orang yang bilang tidak ada diskriminasi dalam sepak bola? Pemain kulit hitam selalu didiskriminasikan," ujar Mino Raiola dikutip BolaSport.com dari Mirror.
Bahkan, Mino pun membongkar bahwa Lukaku telah diolok-olok secara rasis oleh teman-temannya saat mengenyam bangku sekolah.
Romelu Lukaku Banned Chant Old Trafford, Manchester United @MeelayyB @TheNiftyGamer @NTFC_REAPERZz https://t.co/4ojrzGOveO
— TheIceSkull (@BlueBeta7342) October 23, 2017
(Baca Juga: Sempat Diwarnai Drama, Ini Hasil Pengundian Babak Kelima Piala Liga Inggris!)
Romelu Lukaku memang telah bermain sepak bola sejak dini, termasuk saat ia berusia belasan tahun.
"Saya sedang berbicara dengan ibunya, orangtua pemain lain menganggap Lukaku tidak berusia 12 atau 14 tahun," ujar Raiola.
"Selalu ada keributan saat ia mencetak tiga atau empat gol. Mereka berteriak 'dia bukan usia yang tepat'. Akhirnya dia (Lukaku) pergi ke pertandingan dengan membawa akta kelahirannya."
Kini, sepak bola dunia sedang giat berjuang melawan rasisme terhadap para pemain dan stakeholder sepak bola lainnya.
Tak hanya melalui federasi liga di tiap negara, FIFA sebagai induk sepak bola juga gencarkan kampanye "Say No To Racism" milik mereka.
A picture that says it all, FIFA started the program "SAY NO TO RACISM" to work to put an end to racism between fans and players pic.twitter.com/h6Py8lCPag
— Michael Lihvarchik (@soccerviolence) April 21, 2017
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar