Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inter Milan Vs AC Milan - Adu Gaya Kepelatihan, Luciano Spalletti Berani, Vincenzo Montella Luwes

By Minggu, 15 Oktober 2017 | 07:26 WIB
Luciano Spalletti (kanan) dan Vincenzo Montella sebagai pelati-pemain AS Roma saat menjalani jumpa pers laga Piala UEFA lawan Club Brugge, 14 Februari 2006.
JOHN THYS / BELGA / AFP
Luciano Spalletti (kanan) dan Vincenzo Montella sebagai pelati-pemain AS Roma saat menjalani jumpa pers laga Piala UEFA lawan Club Brugge, 14 Februari 2006.

Dengan pengalaman melatih berbagai klub selama 22 tahun, Luciano Spalletti jelas bukan tandingan Vincenzo Montella perihal jam terbang.

Penulis: Christian Gunawan

Montella baru enam tahun terakhir menggeluti dunia manajemen klub.

Dengan sejumlah kolaborasi di masa lalu, kepelatihan Spalletti setidaknya mendasari gagasan Montella dalam menangani timnya.

Seperti Spalletti, Montella menyukai permainan menyerang daripada bertahan yang menjadi warna kebanyakan klub di Serie A.

Proses falsafah ofensif itu juga sama-sama berdasarkan dominasi dalam penguasaan bola. Perbedaan gaya kedua pelatih akan mudah disebut kembali kepada soal pengalaman.

Namun, kendati tak bersinar sebagai pemain seperti Montella, Spalletti sudah terlihat memiliki naluri bagus pada awal kepelatihannya yang bisa dikatakan lebih oke daripada Montella.

Spalletti dikenal memiliki kemampuan mencari yang terbaik memanfaatkan amunisi yang ada, bahkan ketika jam terbangnya masih rendah.

(Baca Juga: Isi Curhat Philippe Coutinho soal Peran Jose Mourinho dalam Kariernya)

Dari kondisi dengan keterbatasan itu, karya terbaik pria kelahiran Certado ini terlihat saat membesut AS Roma bagian pertama (2005-2009).

Saat itu Spalletti memilih pola 4-2-3-1. Yang unik, ujung tombak ditempati Francesco Totti.

Sang kapten berposisi gelandang serang pada musim sebelumnya dan masih membawa peran yang memang ia sukai pada tugas barunya.

Dengan kata lain, Roma tak memiliki striker murni dalam tim Spalletti. Alhasil, Totti disebut memainkan peran 9 palsu (false 9) dan pola Roma sejatinya 4-6-0. Di Zenit, Spalletti menerapkan pola 4-2-3-1.

Tak seperti di Giallorossi, pelatih berkepala plontos itu mengandalkan penyerang murni sebagai ujung tombak, antara Alexander Kerzhakov atau Danko Lazovic, sebagai pengisinya.

Hasilnya adalah dua gelar Liga Premier Rusia dan sebuah Piala Rusia. Sekembalinya ke Roma, Spalletti cukup tahu tak bisa lagi meminta Totti, yang menua, kembali menjadi false 9.

Sang pelatih memainkan beberapa formasi di Tim Serigala, antara 4-2-3-1, 4-3-3, atau 3-4-1-2, lagi-lagi sesuai ketersediaan sumber daya manusia alias pemain.

Sejauh ini, Montella masih terpaku kepada keharusan memanfaatkan pemain-pemain terbaik di setiap posisi.

Si Pesawat Terbang Kecil belum menampilkan keberanian ekstra untuk meminta pemain tampil di posisi yang bukan tempat aslinya.

Hanya, soal pemahaman taktis, Montella cukup fasih menggunakan pengalamannya saat bermain dan dilatih sosok seperti Spalletti.

Pelatih asal Pomigliano d’Arco itu lumayan berani memainkan formasi berbeda sesuai kebutuhan atau stok pemain, yang boleh jadi ia pelajari dari Spalletti.

Hal itu telah tampak saat menangani Fiorentina. Secara luwes, Montella mengubah 4-3- 3 menjadi 3-5-2 atau 3-5-1-1.

Di Milan, L’Aeroplanino kembali ke pakem empat bek dan kini menjajal tiga bek lagi.


Pelatih AC Milan, Vincenzo Montella (kanan), memberikan instruksi kepada pemain dalam partai Liga Italia lawan Udinese di San Siro, Milan, 17 September 2017.(MIGUEL MEDINA / AFP)

Keras Kepala

Di luar segi teknis, Spalletti boleh jadi tak seluwes Montella. Spalletti dikenal sebagai sosok yang lumayan keras kepala.

Sebagai contoh, tekanan memainkan Totti, di bagian kedua dirinya sebagai pelatih di Olimpico, tak ia gubris. Di Inter, Spalletti menekankan otoritasnya.

“Sejak saat ini, saya hanya akan berbicara kepada orang yang ingin memanfaatkan kemampuan saya dalam melatih," ucap Spalletti dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport setelah hengkang dari Roma menuju Inter pada akhir musim lalu.

(Baca Juga: Anggota Timnas Belanda yang Gagal Lolos Piala Dunia 2002, di Mana Mereka Sekarang?)

"Saya akan mengatur sesuatu dengan siapa pun yang menawarkan saya sesuatu tersebut. Itu pun kalau saya menyukainya. Kalau tak suka, saya akan mengabaikannya,” katanya.

Montella mempunyai kelenturan yang lebih baik dibandingkan seniornya itu. Demi menjawab tuntutan petinggi Milan, Montella sanggup merombak staf kepelatihannya.

Montella mungkin juga menilai kekeraskepalaan seperti yang disodorkan Spalletti tidak selalu berguna.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Dampak Inter Miami Gagal Juara MLS 2024, Lionel Messi Bisa Dilatih Xavi Musim Depan

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
PSM
10
17
7
PSBS Biak
10
15
8
Persik
10
15
9
Arema
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X