Sebelum bicara tentang gelar, laga pada Sabtu (9/12/2017) ini soal pembuktian kepantasan berada di puncak klasemen.
Penulis: Christian Gunawan
Juventus sudah menguji Napoli pekan lalu. Tibalah giliran Inter Milan. Kemapanan permainan menjadi alasan sahih dominasi Juventus, hingga berbuah setengah lusin gelar terakhir.
Tantangan berdatangan, tetapi Si Nyonya Besar selalu menjawabnya dengan scudetto di akhir musim. Musim ini, AC Milan menguat, tetapi akhirnya terbukti tidak cukup mapan di lapangan hijau.
Napoli yang ofensif disebut menjadi penantang terdepan, tetapi akhirnya bertekuk lutut juga ketika bersua. Minggu lalu, Juve berhasil melengserkan Napoli dari puncak klasemen setelah menang di San Paolo, kandang Partenopei.
Tak kurang, sang juara bertahan mengungkapkan kekurangpantasan Napoli berada di tampuk klasemen. Memanfaatkan kekalahan Napoli itu, Inter Milan menjadi capolista baru.
Keunggulan Nerazzurri hanya satu poin atas Napoli dan cuma dua atas Juventus. Jika ingin mempertahankan posisi teratas, pasukan Luciano Spalletti mesti menang di Juventus Stadium alias Allianz Stadium.
(Baca Juga: Media Asing Soroti Perjuangan Marc Klok Tempuh 12.000 Kilometer demi Indonesia)
Tugas yang sangat berat buat Inter, betapa pun harapan tengah membuncah di dalam tubuh Si Hitam-Biru. Setelah beberapa musim bahkan berkesulitan menembus papan atas, musim ini Inter menawarkan rivalitas buat La Vecchia Signora.
Di bawah penanganan Luciano Spalletti, Inter tampak menggenggam kesolidan yang memudar sejak musim gelar terakhir, 2009-2010.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar