"Meski begitu, kami harus selalu menghormati PSG dan ingat, dalam sepak bola tim favorit tidak selalu menang," ujar pemakai seragam Madrid pada 1996-1999 itu, dikutip BolaSport.com dari Marca.
Mijatovic tahu benar komparasi kondisi Madrid kini dengan timnya dulu.
Dialah sang pencetak gol tunggal kemenangan El Real 1-0 atas Juventus pada final Liga Champions 1997-1998.
Kendati berjaya di Eropa, Madrid justru kesulitan di kancah domestik kala itu.
Los Blancos asuhan Jupp Heynckes hanya finis di peringkat keempat Liga Spanyol dan tersisih di babak 16 besar Copa del Rey.
Kejadian Real Madrid terpuruk di pentas lokal, tapi sukses di level Eropa juga terulang pada musim 1999-2000.
Raul Gonzalez dkk tercecer di peringkat kelima Liga Spanyol, gugur di semifinal Copa del Rey, tapi kembali juara Liga Champions.
(Baca Juga: Dari Giuseppe Meazza hingga Alexis Sanchez: Karena Pemain Ingin Dimengerti)
Trofi Si Kuping Besar diraih lagi pada 2001-2002 setelah Madrid mengakhiri La Liga musim itu di posisi ketiga dan runner-up Copa del Rey.
Kondisi mereka pada 2013-2014 mendingan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | marca.com, Uefa.com |
Komentar