Saking istimewanya, Messi bahkan diperlakukan khusus oleh pelatih-pelatih Barcelona.
Pada era kepemimpinan Pep Guardiola, Messi benar-benar diistimewakan.
Eks kapten Barcelona, Carles Puyol, menjelaskan betapa Guardiola menyayangi pesepak bola asal Argentina itu.
"Pada sebuah latihan duel satu lawan satu, saya berkata pada diri saya, 'Apakah saya bisa menghentikan Messi,'," ucap Puyol dilansir Bolaport.com dari Daily Mail.
"Lalu kemudian Pep berkata pada saya, 'Carles, jangan buat dia cedera!'" ujar Puyol lagi.
Tak hanya itu, Barcelona era Pep dibangun untuk mengakomodir kemampuan terbaik Messi.
Siapa saja yang tak terima, atau dinilai tak sesuai, bakal didepak. Itu yang terjadi pada Zlatan Ibrahimovic dan menimbulkan dendam mendalam.
"Enam bulan pertama berjalan dengan lancar bagi saya, namun kemudian pelatih mengubah sistem dan taktik. Itu tak bagus bagi saya," ucap Ibrahimovic dilasnir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Saya berkata pada Guardiola, 'Saya tahu Anda mengorbankan banyak pemain demi satu orang, Messi.'. Dia (Guardiola) berkata bahwa dia mengerti saya dan akan menyelesaikan masalah itu," tutur pemain asal Swedia itu.
Namun yang terjadi justru Ibrahimovic dikucilkan oleh Guardiola karena dianggap lancang mengkritik kebijakannya mengistimewakan Messi.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar