Peran sebagai faktor penentu kesuksesan tim seperti sudah melekat dalam diri Salah. Hal tersebut sudah terlihat ketika dia berseragam Roma.
Contohnya di musim 2016-2017, Salah mencetak assist untuk gol pembuka dan bikin gol penutup kemenangan 3-1 Roma atas tuan rumah Napoli.
Di musim itu dia juga sempat memborong semua gol kemenangan 3-0 atas Bologna.
Bersama Roma, Salah pernah mendapat pelajaran betapa sulitnya Madrid, rival di final Sabtu ini.
Pada leg I babak 16 besar Liga Champion 2015-2016 di Olimpico, Salah mendapati timnya kalah 0-2 dari Madrid.
Seperti dikutip dari BolaSport.com dari Whoscored, selain mampu melepas satu tembakan tepat dan dua operan kunci, di laga itu dia juga 5 kali melakukan kontrol bola yang jelek dan dua kali lawan merebut bola dari penguasaannya.
Di Santiago Bernabeu, Roma kalah dengan skor 2-0 lagi. Meski begitu, Salah lebih berbahaya.
Dia melepas 3 operan kunci dan 6 kali sukses melakukan dribel.
Pengalaman melawan Marcelo, Sergio Ramos, dan Raphael Varane dua tahun lalu menjadi modal Salah untuk final di Kiev.
Sebelumnya pada Olimpiade 2012, Salah bersama Mesir juga pernah berduel melawan Marcelo di kubu Brasil.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar