BOLASPORT.COM – Gelandang elegan Xavi Hernandez mengatakan, kalau dia terbuka untuk menjadi pelatih timnas Qatar saat negara itu jadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Pesepak bola asal Spanyol ini menolak kritik yang mengklaim bahwa dia sangat bangga berada di Doha, Ibu Kota Qatar.
Pemain besar FC Barcelona yang berusia 37 tahun ini, sekarang bermain di Liga Qatar untuk Al Sadd.
Seperti dikutip BolaSport.com dari wawancara dengan AFP, dia mengatakan 90 persen yakin akan pensiun pada akhir musim ini.
Kemudian, pria dengan tinggi badan 170 cm itu siap meneruskan karier kepelatihan.
Pemain yang jadi bagian timnas Spanyol memenangi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2008 serta 2012 ini mengatakan, dia ingin melatih di panggung terbesar.
Ketika ditanya apakah itu berarti menjadi pelatih timnas Qatar pada 2022, dia menjawab: ”Mengapa tidak?”
(Baca juga: Timnas Malaysia Istimewa, Per Pemain Bakal Terima 95 Juta Rupiah untuk Satu Laga Ini)
”Saya pikir akan lebih baik menjadi pelatih di sini untuk tim nasional,” tutur Xavi Hernandez.
”Kami akan melihat, saya butuh pengalaman, butuh staf, juga butuh segalanya. Tetapi setidaknya, saya mengenal pemain Qatar, saya tahu lingkungannya di sini.”
Xavi juga mengatakan kalau dia di Qatar dengan tujuan mulia di sepak bola negeri tersebut.
”Saya di sini untuk membantu mereka menjadi lebih baik, untuk bersaing dengan baik di Piala Dunia 2022,” ujar pemain El Barca medio 1998-2015.
”Saya pikir tujuan saya adalah menjadi pelatih kepala.”
Qatar gagal lolos ke Piala Dunia 2018, namun sampai kini masih tercatat sebagai host turnamen serupa edisi 2022.
(Baca juga: Jelang Kontrak Habis dengan Selangor FA, Inilah Kode Keras dari Andik Vermansah!)
Timnas Qatar memiliki tiga pelatih selama periode Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan saat ini ditangani, rekan Xavi yang juga dari Spanyol, Felix Sanchez.
Felix adalah pelatih caretaker skuat Al-Annabi, julukan timnas Qatar.
Sebelumnya, Xavi juga mengatakan bahwa impiannya saat jadi pelatih adalah menangani Barcelona. Hal itu dikatakan saat memutuskan pindah ke Qatar pada 2015.
Xavi menandatangani kontrak dua tahun dan diperpanjang 12 bulan oleh Al Sadd dengan durasi akhir sampai 2018.
(Baca juga: Optimisme Tiga Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia Jelang Laga di So Kon Po)
Dalam beberapa bulan terakhir, Qatar mendapat sorotan tajam atas tuduhan korupsi dan tuduhan penyalahgunaan tenaga kerja.
Semua itu diterima negeri ini sejak memenangi hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Kritik tersebut meningkat selama krisis politik Teluk yang sedang berlangsung.
Qatar juga diasingkan oleh negara-negara tetangga di Jazirah Arab. Lalu ada seruan baru agar FIFA mengambil alih turnamen dari Doha.
(Baca juga: Pemain Malaysia yang Beri Mimpi Buruk Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2017 Harus Gigit Jari)
Sebagai bintang sepak bola besar di Liga Qatar, Xavi juga menjadi duta untuk turnamen 2022 dan dikritik atas posisi itu.
Tetapi, Xavi mengatakan dia tidak peduli.
”Orang tidak tahu negara ini, soal pekerjaan yang mereka lakukan di sini," ucap Xavi.
”Saya akan mengundang mereka untuk datang kemari dan kemudian mereka bisa melihat semuanya. Saya sangat bangga berada di sini.”
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | firstpost.com |
Komentar