Selain itu, dengan usia Guerrero yang sudah mencapai 34 tahun, Piala Dunia 2018 berpeluang besar bakal menjadi turnamen akbar terakhirnya.
Seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports, Paolo Guerrero dinyatakan positif mengonsumsi benzoylecgonine dan metabolit kokain pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Argentina pada 5 Oktober 2017.
Ia kemudian dihukum larangan berlaga selama satu tahun terhitung sejak keputusan itu dibuat pada November lalu.
Setelah proses banding yang dilakukan, hukuman mantan penyerang Bayern Muenchen itu dikurangi setengahnya.
(Baca Juga: Mo Salah Bisa Selamatkan Son Heung-min dari Ancaman Penjara Tanpa Perlu ke Indonesia)
Namun kemudian, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) meminta Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk memperpanjang sanksi larangan tampil kepada Paulo Guerrero menjadi 14 bulan atau hingga Januari 2019.
Pihak Guerrero sempat melakukan banding atas hasil tes tersebut karena dirinya mengaku tidak menggunakan zat-zat terlarang.
Pengacara Guerrero juga berpendapat bahwa zat tersebut belum meningkatkan kinerja kliennya saat berlaga di atas lapangan dan terkonsumsi tidak secara sengaja.
#POPULER Laga Final Belum Digelar, Situs UEFA Sudah Umumkan Juara Liga Champions 2017-2018 https://t.co/xXDQl1QiTF
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 5 Mei 2018
Usut punya usut, ternyata zat tersebut masuk ke tubuh Guerrero akibat ia meminum teh.
Teh tersebut dikatakan dibuat dalam teko yang sebelumnya digunakan untuk membuat teh Coca.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | Skysports.com, Reuters.com, FIFPro |
Komentar