Teh Coca atau mate de coca adalah minuman khas para penduduk Amerika Selatan khususnya di Peru, Argentina, Bolivia, dan Kolombia.
A lovely cup of coca tea, said to help prevent altitude sickness. Seemed to work for me. #Cusco #Peru pic.twitter.com/xfzbxqUDY6
— Andrea Burns (@Andrea_LuxBARED) 10 Februari 2017
Minuman ini dibuat menggunakan daun Coca, tumbuhan yang menjadi dasar pembuatan obat terlarang, kokaina.
Karena hal inilah kemudian muncul zat-zat yang terlarang oleh Badan Anti-Doping Dunia di dalam tubuh Paulo Guerrero.
Di negara-negara tersebut, mengonsumsi teh Coca adalah perbuatan yang legal dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sana.
(Baca Juga: Resmi, Asia Tenggara Punya Wakil di Premier League Musim Depan!)
Berbeda dengan misalnya di Amerika Serikat yang melarang pembuatan teh Coca.
Meski Badan Anti-Doping Dunia mengakui bahwa Guerrero tak sengaja mengonsumsi zat-zat terlarang tersebut, mereka tetap teguh pada peraturan untuk memberikan hukuman terhadap sang pemain.
Jika permohonan ini ditolak publik Peru harus siap-siap kecewa karena tidak bisa tampil dengan skuat terbaik, padahal Piala Dunia terakhir kali yang mereka ikuti adalah pada 1982 di Spanyol.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | Skysports.com, Reuters.com, FIFPro |
Komentar