Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terbukti Gunakan Zat Terlarang, Kapten Peru Justru Dibela Calon Lawan-lawannya di Piala Dunia 2018

By Kautsar Restu Yuda - Selasa, 22 Mei 2018 | 09:11 WIB
Striker tim nasional Peru, Jose Paolo Guerrero (kiri), merayakan gol ke gawang Haiti pada pertandingan pertama Copa America Grup B di CenturyLink Field, Sabtu (4/6/2016).
MARK RALSTON/AFP
Striker tim nasional Peru, Jose Paolo Guerrero (kiri), merayakan gol ke gawang Haiti pada pertandingan pertama Copa America Grup B di CenturyLink Field, Sabtu (4/6/2016).

Para kapten tiga tim calon lawan timnas Peru di Piala Dunia 2018, meminta FIFA mengizinkan kapten sang rival, Paolo Guerrero, untuk bermain di Piala Dunia 2018.

Peru terancam tampil tanpa kapten sekaligus striker andalannya, Paulo Guerrero, di Piala Dunia 2018, usai sang pemain menerima sanksi larangan bermain akibat positif menggunakan zat terlarang, yakni kokaina.

Namun, Peru dan Guerrero mendapat angin segar setelah tiga tim pesaing mereka di fase grup Piala Dunia 2018 memberikan pembelaan terhadap sang pemain.

Menurut akun Twitter resmi FIFPro (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Dunia) yang dicuplik BolaSport.com, Hugo Lloris (kapten Prancis), Simon Kjaer (kapten Denmark), dan Mile Jedinak (kapten Australia) mengajukan surat pembelaan ke FIFA yang berisi dukungan mereka agar Guerrero diperbolehkan bermain di Piala Dunia 2018.

"Kami dengan hormat meminta Dewan FIFA untuk menunjukkan belas kasih," kata Jedinak, Kjaer dan Lloris, seperti dinukil BolaSport.com dari Reuters.

"Dalam pandangan kami hal itu (sanksi) jelas salah untuk melarangnya dia (Guerrero) dari kesempatan (bermain di Piala Dunia) yang seharusnya menjadi puncak kariernya," lanjut surat tersebut.

(Baca Juga: Meski Lolos dari Degradasi, Klub Egy Maulana Vikri Punya Masalah Serius)

 

Ketiga pemain itu meminta Guerrero diizinkan bermain di turnamen empat tahunan itu dan menjalani sisa hukuman setelah itu.

"Kami sangat percaya interupsi sementara akan menjadi solusi yang adil dan sah," kata mereka.

Ketiga pemain tersebut membela karena ketidaktahuan Guerrero perihal zat terlarang yang ia konsumsi.

Selain itu, dengan usia Guerrero yang sudah mencapai 34 tahun, Piala Dunia 2018 berpeluang besar bakal menjadi turnamen akbar terakhirnya.

Seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports, Paolo Guerrero dinyatakan positif mengonsumsi benzoylecgonine dan metabolit kokain pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Argentina pada 5 Oktober 2017.

Ia kemudian dihukum larangan berlaga selama satu tahun terhitung sejak keputusan itu dibuat pada November lalu.

Setelah proses banding yang dilakukan, hukuman mantan penyerang Bayern Muenchen itu dikurangi setengahnya.

(Baca Juga: Mo Salah Bisa Selamatkan Son Heung-min dari Ancaman Penjara Tanpa Perlu ke Indonesia)

Namun kemudian, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) meminta Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk memperpanjang sanksi larangan tampil kepada Paulo Guerrero menjadi 14 bulan atau hingga Januari 2019.

Pihak Guerrero sempat melakukan banding atas hasil tes tersebut karena dirinya mengaku tidak menggunakan zat-zat terlarang.

Pengacara Guerrero juga berpendapat bahwa zat tersebut belum meningkatkan kinerja kliennya saat berlaga di atas lapangan dan terkonsumsi tidak secara sengaja.

Usut punya usut, ternyata zat tersebut masuk ke tubuh Guerrero akibat ia meminum teh.

Teh tersebut dikatakan dibuat dalam teko yang sebelumnya digunakan untuk membuat teh Coca.

Teh Coca atau mate de coca adalah minuman khas para penduduk Amerika Selatan khususnya di Peru, Argentina, Bolivia, dan Kolombia.

Minuman ini dibuat menggunakan daun Coca, tumbuhan yang menjadi dasar pembuatan obat terlarang, kokaina.

Karena hal inilah kemudian muncul zat-zat yang terlarang oleh Badan Anti-Doping Dunia di dalam tubuh Paulo Guerrero.

Di negara-negara tersebut, mengonsumsi teh Coca adalah perbuatan yang legal dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat di sana.

(Baca Juga: Resmi, Asia Tenggara Punya Wakil di Premier League Musim Depan!)

Berbeda dengan misalnya di Amerika Serikat yang melarang pembuatan teh Coca.

Meski Badan Anti-Doping Dunia mengakui bahwa Guerrero tak sengaja mengonsumsi zat-zat terlarang tersebut, mereka tetap teguh pada peraturan untuk memberikan hukuman terhadap sang pemain.

Jika permohonan ini ditolak publik Peru harus siap-siap kecewa karena tidak bisa tampil dengan skuat terbaik, padahal Piala Dunia terakhir kali yang mereka ikuti adalah pada 1982 di Spanyol.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Kautsar Restu Yuda
Sumber : Skysports.com, Reuters.com, FIFPro
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
25
60
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
24
45
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Mallorca
24
34
8
Real Betis
24
32
9
Osasuna
24
32
10
Girona
24
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
25
54
3
Atalanta
25
51
4
Juventus
25
46
5
Lazio
25
46
6
Fiorentina
25
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
25
37
10
Udinese
25
33
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X