Persatuan Seluruh Sepak Bola Indonesia merayakan ulang tahun ke-88 pada Kamis (19/4/2018).
Banyak tantangan yang harus dibenahi oleh PSSI untuk bisa membawa arah angin sepak bola Indonesia lebih baik. Usia 88 tahun bukan anak muda lagi bagi PSSI.
Sejarah yang sudah tercipta juga lebih baik disimpan dan biarkan menjadi sebuah kenangan.
Perjalanan awal berdirinya organisasi ini juga penuh liku. Mulai dari masuknya sepak bola ke Indonesia, hingga adanya peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 yang disebut sebagai titik balik bagi persepakbolaan kelompok pribumi.
Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, digagas kembali keinginan untuk membentuk sebuah wadah persatuan klub-klub sepak bola pribumi.
Semangat kebangsaan dari deklarasi tersebut menjiwai seluruh kalangan termasuk di kalangan pegiat sepak bola.
Puncaknya di Yogyakarta, 19 April 1930, dipelopori oleh tujuh klub yaitu PSIM, PPSM, Voetbal Indonesia Jacarta (VIJ), Soerabajasche Indonesia Voetbal Bond (SIVB), Vorstenlanden Voetbal Bond (VVB), Bandoengsche Voetbal Bond (BVB), dan Madioensche Voetbal Bond (MVB), didirikanlah PSSI (Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia) sebagai wadah persatuan klub sepakbola pribumi.
(Baca Juga: Pemain Buangan Liverpool Jadi Gelandang Tertajam di Liga Italia Musim Ini)
Sebenarnya, ada tiga nama yang diusulkan untuk wadah persatuan itu, yakni INVB, PVBSI, dan PSSI. Namun berdasarkan keputusan bersama dipilihlah PSSI untuk organisasi tersebut.
Ir. Soeratin ditunjuk sebagai Ketua PSSI yang pertama. Ada pula Moh. Amir sebagai sekretaris, Abdoelhamid (bendahara), dan anggota lain yang berasal dari perwakilan masing-masing klub anggota.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar