Saya sendiri tahu baru di saat pengumuman itu. Saya tahu bahwa ada beberapa calon pelatih yang juga dipertimbangkan dan dinominasikan oleh PSSI.
Ada 2 perasaan yang bercampur. Yang pertama, tentu sebagai pelatih tentu menginginkan agar bisa mengabdi di tim nasional.
Yang kedua adalah rasa tanggung jawab karena ini kan bukan pekerjaan ringan. Apalagi waktu yang cukup pendek, padahal ada 2 event yang harus diikuti, yakni Piala AFF pada bulan Juli dan Piala AFC pada akhir Oktober.
Tentu senang, tapi juga merasa tertantang dengan pekerjaan ini. Oleh sebab itu, sejak diumumkan kemarin, saya sudah berkoordinasi dan melakukan langkah pertama menentukan siapa saja yang akan saya ajak di skuat kepelatihan.
Anda sudah punya gambaran soal tim kepelatihan?
Sudah. Ini langkah pertama yang saya akan bawa dalam pertemuan dengan PSSI. Dalam waktu dekat, kami akan berdiskusi untuk membuat periodesasi persiapan Timnas U-19 Indonesia menuju Piala AFC U-19.
(Baca Juga: Kalah Lagi, Bali United Jadi Juru Kunci Grup G Piala AFC 2018)
Anda dan Timnas U-19 sempat dinilai kurang maksimal di Piala AFF U-19 2018. Ketua Umum PSSI juga sempat melontarkan kalimat pedas terhadap Anda. Pertanyaannya, pertimbangan apa yang membuat Anda tetap mau menerima penugasan setelah diperlakukan seperti itu?
Pertama-tama, saya mau klarifikasi lebih dulu. Ini kan seolah-olah saya dengan PSSI dan Ketua Umum ada masalah. Padahal, sama sekali tidak ada masalah.
Bahkan, apa yang dilakukan kemarin oleh federasi betul-betul sesuai dengan apa yang sudah tercantum di kontrak, yakni bahwasanya kontrak saya berakhir pada 31 Desember.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar