Sebagaimana data yang dilansir BolaSport.com dari Labbola, Evan cuma menerima 20 operan saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain.
Padahal, saat bermain di posisi gelandang bertahan dalam skema 4-2-3-1 ala Milla, Evan Dimas biasanya menerima rata-rata 46,07 operan di tiap pertandingan.
Pemain yang berada pada posisi playmaker di belakang striker tentu mendapatkan pengawalan lebih ketat dibandingkan saat berada pada posisi lebih ke belakang.
Selain harus bersiap dengan hadangan dari bek lawan, ruang geraknya juga makin sempit oleh keberadaan gelandang bertahan di kubu tim seberang.
Hal inilah yang dialami Evan Dimas saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain.
Minimnya jumlah operan yang diterima ini tentu berpengaruh pada passing yang dilakukan oleh Evan Dimas.
(Baca Juga: Persipura Patut Berterima Kasih kepada Ian Kabes)
Bila dibandingkan dengan pemain lain di susunan starting XI saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain, Evan Dimas hanya melepas 26 operan alias cuma lebih banyak dibandingkan kiper Andritany Ardhiyasa, pemain sayap Osvaldo Haay, serta striker Lerby Eliandry.
Kesulitan Evan Dimas ini tak hanya berpengaruh pada dirinya sendiri, melainkan juga berimbas ke pemain lain.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar