Dalam 14 kesempatan bermain di posisi gelandang bertahan bersama Timnas Indonesia di era Milla, Labbola melansir bahwa pemain berusia 23 tahun ini menciptakan rata-rata 1,67 peluang per laga.
Saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain, Evan Dimas tercatat cuma menciptakan 1 peluang.
Masalahnya, Milla tak bisa berharap Zulfiandi mampu menggantikan peran Evan Dimas sebagai aktor pencipta peluang bagi lini depan.
Saat melawan Timnas U-23 Bahrain, pemain Aceh berusia 22 tahun tersebut hanya sekali menciptakan peluang.
Hal itu sebenarnya tak mengherankan mengingat Zulfiandi juga cuma menorehkan rataan 0,4 peluang per laga di Liga 1 2018.
Belum lagi mengingat bahwa dengan menggeser Evan Dimas ke belakang striker berarti mengorbankan Septian David Maulana.
Pemain milik klub Mitra Kukar yang disebut terakhir ini belakangan mencuat sebagai playmaker baru Tim Merah Putih di era Milla.
Masuk pada menit ke-59 saat menghadapi Timnas U-23 Bahrain, Septian membuat permainan Garuda Muda lebih menggigit berkat eksplosivitas gerakannya saat meliuk-liuk di antara pertahanan lawan.
(Baca Juga: Persija Dipastikan Jamu Persib pada 30 Juni 2018)
Hal terakhir inilah yang membedakan gaya bermain Septian daengan Evan Dimas.
Statistik Labbola memperlihatkan bahwa, saat bermain di posisi belakang striker, Septian bisa menciptakan 8 peluang bagi timnas asuhan Milla.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, Labbola.com |
Komentar