Pada laga ini, lini pertahanan Indonesia yang diisi kuartet Putu Gede, Hansamu yama, Fachruddin, dan Alfath Fathir bermain cukup baik pada babak pertama.
Selama lebih dari setengah jam awal, pertahanan Indonesia bisa mematikan serangan Thailand dan memaksa tuan rumah melepaskan tembakan dari jarak jauh karena tak bisa mendekati kotak penalti.
Bahkan dua gol yang bersarang di gawang Indonesia pada babak pertama berawal dari bola mati, bukan permainan terbuka.
Gol pada tambahan waktu babak pertama sepertinya menghancurkan mental mereka, terbukti dengan robohnya pertahanan Indonesia pada babak kedua.
Dua gol kembali bersarang, kali ini karena kesalahan lini pertahanan Indonesia.
2. Kembalinya Aroma Luis Milla
Luis Milla memberikan warna pada permainan timnas Indonesia dengan ciri khas umpan-umpan pendek, hal yang tak begitu terlihat pada dua laga awal di Piala AFF di bawah asuhan Bima Sakti.
Melawan Thailand, hal tersebut justru kembali terlihat dengan para pemain Indonesia saling sambut-menyambut memberikan umpan pendek, terutama di lini belakang dan tengah.
Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tak ketatnya pressing yang dilakukan Thailand, tak seperti Singapura yang sama sekali tak memberikan ruang.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar