Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Thailand Vs Indonesia - dari Matinya Kreativitas hingga Kembalinya Aroma Luis Milla

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Sabtu, 17 November 2018 | 21:20 WIB
Setidaknya ada lima hal yang bisa kita pelajari dari kekalahan timnas Indonesia dari Thailand pada laga Piala AFF 2018.
BOLASPORT.COM
Setidaknya ada lima hal yang bisa kita pelajari dari kekalahan timnas Indonesia dari Thailand pada laga Piala AFF 2018.

Setidaknya ada lima hal yang bisa kita pelajari dari kekalahan timnas Indonesia dari Thailand pada laga Piala AFF 2018.

Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor 2-4 pada laga matchday ketiga babak grup Piala AFF 2018, Sabtu (17/11/2018) di Stadion Rajamangala, Thailand.

Hasil ini jadi kekalahan kedua timnas Indonesia di Piala AFF 2018 setelah sebelumnya sempat kalah dari Singapura pada laga perdana sebelum menang atas Timor Leste.

Sedangkan bagi Thailand, ini jadi kemenangan kedua dari dua laga awal setelah sebelumnya menang besar 7-0 atas Timor Leste.

Setidaknya ada lima hal yang bisa kita pelajari dari kekalahan timnas Indonesia dari Thailand pada laga Piala AFF 2018 ini yang coba dirangkum oleh BolaSport.com.

Mulai dari robohnya benteng pertahanan, tak kreatifnya lini tengah, hingga kembalinya aroma Luis Milla.

Berikut ini lima hal yang bisa kita pelajari dari laga timnas Thailand vs Indonesia:

1. Pertahanan: Kokoh di Babak Pertama, Roboh Setelah Jeda


Hansamu Yama dalam laga uji coba kontra Korea Selatan di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (23/6/2018). ( FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Pada laga ini, lini pertahanan Indonesia yang diisi kuartet Putu Gede, Hansamu yama, Fachruddin, dan Alfath Fathir bermain cukup baik pada babak pertama.

Selama lebih dari setengah jam awal, pertahanan Indonesia bisa mematikan serangan Thailand dan memaksa tuan rumah melepaskan tembakan dari jarak jauh karena tak bisa mendekati kotak penalti.

Bahkan dua gol yang bersarang di gawang Indonesia pada babak pertama berawal dari bola mati, bukan permainan terbuka.

Gol pada tambahan waktu babak pertama sepertinya menghancurkan mental mereka, terbukti dengan robohnya pertahanan Indonesia pada babak kedua.

Dua gol kembali bersarang, kali ini karena kesalahan lini pertahanan Indonesia.

2. Kembalinya Aroma Luis Milla


Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, mencoba menenangkan para pemainnya dari tepi lapangan pada laga Grup A Asian Games 2018 versus Palestina di Stadion Patrtiot, 15 Agustus 2018. ( FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Luis Milla memberikan warna pada permainan timnas Indonesia dengan ciri khas umpan-umpan pendek, hal yang tak begitu terlihat pada dua laga awal di Piala AFF di bawah asuhan Bima Sakti.

Melawan Thailand, hal tersebut justru kembali terlihat dengan para pemain Indonesia saling sambut-menyambut memberikan umpan pendek, terutama di lini belakang dan tengah.

Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tak ketatnya pressing yang dilakukan Thailand, tak seperti Singapura yang sama sekali tak memberikan ruang.

Masalahnya, umpan-umpan pendek ini tak menghasilkan sesuatu yang menjanjikan di sepertiga akhir lapangan saat Indonesia menyerang.

3. Kematian di Sepertiga Akhir Lapangan


Pemain timnas Indonesia, Riko Simanjuntak, berusaha melepaskan diri dari penjagaan para pemain Mauritius pada laga persahabatan internasional di Stadion Wibawa Muklti, Selasa (11/9/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA )

Baca Juga:

Timnas Indonesia sebenarnya tak kesulitan menembus hingga sepertiga akhir lapangan saat menyerang, terutama dari sisi sayap.

Akan tetapi, masalah kemudian muncul dengan para pemain terlihat kebingungan dan umpan silang yang tak benar-benar berfungsi setelah berada dalam posisi tersebut.

Indonesia mengirim 30 kali umpan silang dengan hanya lima kali yang tepat sasaran, termasuk dari sepak pojok yang menjadi senjata utama dengan Indonesia mendapat 13 kali kesempatan pada laga tadi.

Bahkan dua gol Indonesia berasal dari tendangan luar kotak penalti dan sundulan yang keduanya berasal dari sepak pojok, bukan dari permainan terbuka yang terpola.

Peluang emas Indonesia dari situasi open-play bisa dihitung dengan jari dan itu adalah sebuah masalah yang harus segera dibenahi.

4. Satu Taktik yang Tak Berfungsi


Pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti memberikan arahan saat latihan di Stadion Universitas Kasetsart, Bangkok, Kamis (15/11) petang jelang laga melawan timnas Thailand di Piala AFF 2018(pssi.org)

Dengan tak berfungsinya lini depan, pelatih Bima Sakti tak berani mencoba pola anyar pada laga tadi.

Bahkan saat tertinggal 1-4, Bima sama sekali tak mengubah taktik yang dimainkan Garuda.

Febri Haryadi menggantikan Andik Vermansah yang sama-sama pemain sayap, Bayu Pradana masuk menggantikan Zulfiandi yang juga pemain serupa, dan Dedik Setiawan menggantikan Alberto Goncalves yang juga sama-sama penyerang.

Bima tak mengubah pola 4-2-3-1 yang memang jadi taktik utama timnas Indonesia sejak jaman Luis Milla.

Untung, Indonesia bisa memperkecil ketinggalan melalui sundulan Fachruddin memanfaatkan sepak pojok.

5. Peluang Belum Tertutup


Dua pemain timnas Indonesia, Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly saat menghadapi timnas Timor Leste, pada laga kedua fase Grup B Piala AFF 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (13/11/2018).(FERI SETIAWAN/SUPERBALL.ID)

(Baca Juga: Alasan Witan Sulaeman Tak Berangkat ke Eropa meski Sudah Mendapat Tawaran)

Dengan satu kemenangan dan dua kekalahan, peluang Indonesia untuk lolos dari babak grup terbilang sangat berat.

Kemenangan atas Filipina pada laga terakhir menjadi harga mati, itupun dengan catatan hasil laga lain harus menguntungkan Indonesia.

Meski berat, pasukan Garuda harus tetap optimistis dan berharap dewi fortuna masih akan tersenyum untuk Indonesia.

Untuk skenario lengkap kelolosan Indonesia bisa dilihat dalam tautan berikut ini: Skenario Kelolosan Timnas Indonesia ke Semifinal Piala AFF 2018

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Klasemen sementara Grup B Piala AFF 2018. #pialaaff2018 #aff2018 #indonesia #timnas #timnasindonesia #timnasday

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Thoriq Az Zuhri Yunus
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Gol Ke-911 Cristiano Ronaldo Tak Cukup Jadi Penyelamat, Eks Real Madrid dan Barcelona Bikin Al Nassr Kalah Perdana

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X