"Bermain di Persib adalah pengalaman luar biasa dan saya sangat menikmati satu tahun berada di Indonesia," ujarnya menjelaskan.
Lebih lanjut, gelandang berusia 35 tahun ini tak segan untuk melontarkan pujian soal fanatisme sepak bola Indonesia.
Menurut Essien, masyarakat Indonesia adalah publik yang gandrung olah raga kulit bundar.
(Baca juga: Tak Punya Bomber Garang, Luis Milla Panggil Striker Naturalisasi ke Timnas U-23)
Terbukti, fanatisme tinggi para suporter adalah salah satu sisi lain dari dunia sepak bola yang disoroti Michael Essien selama bermain di Indonesia.
"Mereka (masyarakat Indonesia) adalah seorang fanatik sepak bola dan stadion hampir selalu terisi penuh pada setiap laga. Mereka bernyanyi dan memberikan dukungan setiap pertandingan."
"Mereka sangat bergembira ketika meraih kemenangan dan begitu sedih saat kalah. Saya bisa bepergian ke banyak tempat yang tidak bisa saya lakukan. Suporter sangat mencintai tim dan klub. Mereka selalu mendorong tim kebanggaan untuk bermain bagus dan saya senang dengan hal itu," lanutnya.
Essien telah 20 tahun berkarier sebagai pesepak bola.
Dia memulai petualangannya di Liga Ghana bersama akademi Liberty Professionals pada 1998-1999.
(Baca juga: Tak Difavoritkan Juara Piala AFF 2018, Timnas Indonesia Harus Diwaspadai Karena Hal Ini)
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | Goal.com/en |
Komentar