Dalam wawancara dengan BBC 5 belum lama ini, Wolff menyebut Vettel hanya terlihat kalem di luar.
Di dalam dirinya, ada emosi dan semangat yang membara.
"Hal tersebut berhasil membawanya menjadi juara dunia dalam beberapa tahun terakhir. Tahun ini, hal itu justru menjatuhkannya," kata Wolff yang dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Sebaliknya, Lewis justru tumbuh dewasa secara personal, baik saat di balik kemudi atau di luar kemudi. Hal ini membuat dia sangat kuat," tutur Wolff lagi.
(Baca juga: Menurut Mantan Pebalap F1 Ini, Max Verstappen Bisa Menjadi Ancaman bagi Lewis Hamilton)
Argumen Wolff diperkuat dengan fakta-fakta yang terjadi di atas lintasan.
Pertama, saat balapan GP Azerbaijan di Sirkuit Baku, 25 Juni 2017.
Saat itu, Vettel yang tengah memimpin klasemen dengan keunggulan 12 poin atas Hamilton, melakukan aksi kurang sportif.
Vettel yang menganggap Hamilton sengaja mengerem mendadak saat tengah menjalani balapan di belakang safety car, tiba-tiba menyalip, menyejajarkan mobilnya dengan jet darat Hamilton, lalu menyenggol Hamilton dari sisi kiri.
Akibat tindakannya itu, Vettel pun menerima ganjaran penalti waktu dari penyelenggara balapan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar