Wilde Horde, misalnya, terkenal dengan seni koreografi unik dan meriah dengan bendera-bendera raksasa.
Sisi negatifnya, mereka seperti tak peduli dengan peringatan demi peringatan yang dikeluarkan akibat sederet pelanggaran.
Nyala flare pun seperti lazim saja di tiap laga.
Pada April lalu, setelah dihukum akibat menyalakan suar di stadion, ultras Koeln membentangkan suporter bernada intimidasi buat bos besar Hoffenheim, Dietmar Hopp.
More riot dogs on display at the Emirates in front of the away crowd. pic.twitter.com/mDLxjOdVuH
— Squawka News (@SquawkaNews) September 14, 2017
Ada juga laporan pelemparan terhadap bus pemain Hoffenheim.
Hopp melaporkan kejadian ini yang langsung diinvestigasi Federasi Sepak Bola Jerman (DFB).
"Fakta bahwa kami memiliki masalah dengan pendukung garis keras memang jelas. Kami harus berurusan intensif dengan hal ini," kata Joerg Schmadtke, Managing Director FC Koeln, dikutip BolaSport.com dari Koelner Stadt Anzeiger.
Meski begitu, tetap banyak pihak yang menilai aksi suporter FC Koeln masih di dalam batas kewajaran dan malah membuat stadion lebih meriah.
Di tengah lawatan berapi-api pendukung Koeln di Emirates, mereka harus pulang dengan menerima kekalahan 1-3 dari Arsenal.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | mirror.co.uk, Bbc.com, bild.de, koelsche-ziege.de |
Komentar