"Saya lalu bercerita bahwa mendapat panggilan timnas. Namun, saya katakan ke dia tak bisa bicara banyak karena akan pemanasan," kata Harrison mengisahkan.
Sang ibu, Debbie, merupakan sosok yang berjasa dalam karier Harrison. Dia membuat keputusan besar ketika memilih pindah ke Amerika Serikat pada 2010.
Padahal, saat itu Harrison masih berstatus pemain Akademi Manchester United, sebuah status bergengsi untuk pemain muda. Tetapi, Harrison justru malah senang.
"Ketika ibu menawarkan ide soal beasiswa sepak bola di Amerika Serikat, saya malah antusias," kata Harrison.
"Bagi banyak pemain muda, hal terpenting adalah kesempatan bermain di tim utama. Banyak dari kami gagal melakukannya," ucapnya lagi.
Setelah 7 tahun berstatus pemain Akademi Manchester United, Harrison pun pergi ke Amerika Serikat. Dia menimba ilmu formal di Berkshire School, lalu pada 2013 bergabung dengan akademi Manhattan Soccer Club.
"Saya beruntung punya ibu yang punya pikiran terbuka soal ide tersebut. Hal tersebut membuka kesempatan besar tak hanya di sepak bola, juga pendidikan formal," ucap Harrison.
(Baca juga: Reaksi Harry Kane Setelah Ban Kapten Timnas Inggris Kembali ke Lengannya)
"Banyak orang meragukan putusan saya pergi dari Manchester United. Namun, saya senang bisa tetap yakin dengan memilih pergi," kata pemain yang biasa bermain di sisi sayap penyerangan ini.
Pada 2015, Harrison menjadi bagian dari tim universitas Wake Forest Demon Deacons. Dia tampil 22 kali dan mencetak 8 gol dalam satu musim.
Editor | : | Anju Christian Silaban |
Sumber | : | BBC |
Komentar