Dalam tiga tahun Benfica berganti tiga kali pelatih dan pernah finis di posisi terenda (enam) tanpa memenangkan trofi.
Meski begitu, performa Enke dipuja fan, sampai-sampai ia menjadi incaran sejumlah klub tenar seperti Arsenal, Atletico Madrid, dan Manchester United.
Benfica yang sedang dalam keadaan susah di segi finansial sehingga pembayaran gaji yang sering telat membuat Enke angkat kaki ke klub Spanyol, Barcelona pada 2002.
Menjadi kiper Barcelona membuat kariernya mandek.
Enke mesti bersaing dengan dua kiper lain, yakni Roberto Bonano dan Victor Valdes.
Gelar "keadaan kiper paling sulit seantero Eropa" pun disematkan pada Enke karena sulitnya menembus posisi inti.
Debut Enke diserahkan pelatih Louis van Gaal kala Barcelona melawan Novelda CF di ajang Copa del Rey pada 11 September 2002.
Kalah 2-3 dari penghuni kasta ketiga Liga Spanyol, enke mendapat kritikan dari rekan setimnya Frank de Boer.
Pada 2003, Barcelona yang ditangani Frank Rijkaard membuat Enke lebih terpinggirkan.
Kiper dengan tinggi 186 centimeter dipinjamkan ke klub Turki, Fenerbahce pada 2003 dan klub spanyol, Tenerife di tahun berikutnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar