Bican cukup bertaji kalau urusan kecepatan karena ia pernah melibas jarak 100 meter dengan tempo 10,8 detik saja.
Bican juga menjanjikan dalam mengancam gawang lawan dari berbagai sisi karena diberkahi dua kaki yang sama baiknya untuk menendang atau mengolah bola.
Jalan hidup Bican menjadi pesepak bola hebat sama seperti kebanyakan pesepak bola lainnya, dimulai dari kemiskinan.
Ditinggal meninggal ayahnya di usia delapan tahun, Bican yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara hidup ditopang oleh ibunya, Ludmilla, yang bekerja di dapur restoran.
Bican mengawali karier yunior di Hertha Vienna pada usia 12 tahun dimana sesekali ibunya menyaksikannya bermain.
Sebuah kisah lucu terjadi saat Bican bertanding dan dilanggar pemain lain.
Ibu Bican yang menonton anaknya bertanding dan diusili pemain lawan insting keibuannya muncul.
Sang ibu berlari ke lapangan dan memukul pemain tersebut menggunakan payungnya.
Berkembang baik di klub yunior, klub besar di kota kelahirannya Rapid Vienna tertarik memberikannya kontrak profesional di usia 18 tahun.
Apakah ia dibayar dengan jumlah yang besar di usia muda?
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar