Di klub Ceska itu ia menghabiskan delapan musim dengan gelontoran 328 gol ditambah 57 gol yang dilakukannya dalam laga-laga tertentu dalam semusim.
Sampai tahun 1948, Bican menggapai prestasi emasnya, salah satunya menjadi top scorer Eropa berturut-turut sejak musim 1939-1940 hingga 1943-1944 (saat itu beberapa liga vakum karena PDII)
Hidup pastinya ada baik, ada buruk, dan tentu tak selamanya hal baik saja dinikmati Bican di karier sepak bolanya.
Contohnya saat memperkuat Slavia, Bican mendapatkan perlakuan buruk dari rekan setimnya.
Cemburu akan prestasinya, Bican mendapat panggilan ejekan tak menyenangkan yakni Austrian Bastard.
Pasca PDII beberapa klub besar Eropa tertarik merekrut Bican.
Klub asal Italia, Juventus, menjadi peminat serius Bican dan menyodorkan tawaran menarik baginya.
Namun ia disarankan menolak tawaran tersebut, alasannya paham komunis ditakutkan akan menguasai Italia.
Bican pun bertahan di Slavia dan ironisnya kekuatan komunis datang ke kota tempat ia tinggal pada 1948.
Bican menolak bergabung ke partai komunis, sama halnya ia menolak bergabung dengan partai Nazi saat tinggal di Austria.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Dari Berbagai Sumber |
Komentar