Seorang warga Singapura berusia 43 tahun yang mendapat kwarganegaraan negara itu via naturalisasi terlibat dalam pengaturan pertandingan. Pria tersebut telah diberi pemberitahuan tentang perampasan kewarganegaraan yang diusulkan berdasarkan Pasal 133 (1) Konstitusi Negara Singapura.
Hal itu dikatakan oleh Kementerian Dalam Negeri (MHA) Singapura pada Kamis (7/7/2017).
BolaSport.com yang melansir dari Channel NewsAsia memahami bahwa pria kelahiran Mali bernama Gaye Alassane ini bersalah.
Allassane merupakan pesepak bola yang juga mantan pemain dari beberapa klub S.League atau Liga Singapura.
Dalam pernyataannya, MHA mengatakan bahwa orang tersebut memperoleh kewarganegaraannya di Singapura melalui pendaftaran pada 2003.
”Pada titik aplikasinya, tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa dia terlibat dalam kegiatan kriminal apa pun kala itu," kata kementerian tersebut.
Namun, sebagai warga negara Singapura, dia ternyata menjadi anggota yang aktif dan terpercaya dari sindikat pengaturan pertandingan sepak bola internasional.
MHA mengatakan bahwa dia dan anggota sindikatnya menggunakan Singapura sebagai pusat untuk melakukan kegiatan pengaturan pertandingan secara global.
Mereka berkomplot untuk ”memperbaiki” permainan sepak bola di berbagai negara melalui suap ke pejabat klub dan pemain.
Dia pergi ke negara-negara tertentu untuk memengaruhi pertandingan dan menjalin hubungan dengan warga negara asing di Singapura, semua untuk menarik mereka ke dalam aktivitasnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | channelnewsasia.com |
Komentar