(Baca juga: Terdampar Sebagai Juru Kunci, Klub Malaysia yang Dibela Ferdinand Sinaga Genting)
Dua tahun setelah itu, kasus serupa telah terjadi lagi pada semifinal Piala Liga Thailand 2016 di lokasi yang sama, Stadion SCG.
Akhirnya, Muangthong United kena hukuman lima laga home tanpa penonton dan supporter Port FC dilarang tandang ke Stadion SCG musim berikutnya.
Pasca stadion kosong tampa penonton saat Muangthong United menjamu Port FC untuk musim 2017, kembali arena ini bisa disaksikan supporter saat kedua tim bersua akhir pekan ini.
Akhirnya, operator Liga Thailand membuat keputusan untuk musim 2018, setiap Muangthong United bersua Port FC, supporter tamu dilarang datang.
Untuk menghindari kenekatan pendukung Port FC akhir pekan ini tetap datang, tiket laga dijual secara tertutup.
Kebijakan ini juga berlaku bagi Port FC jika menjamu Muangthong United musim ini.
(Baca juga: Sejumlah Klub Liga Malaysia dalam Bahaya, Dua Tim Itu Dibela Pemain Indonesia)
Panpel laga Muangthong United juga akan menyediakan layer lebar di sekitar stadion untuk mengantisipasi membeludaknya penonton.
Hanya, tiket masih terancam bocor ke spekulan atau calo dan tetap menyebar ke pendukung Port FC.
Sedangkan Port FC juga akan menggelar nonton bareng di markas mereka, Stadion PAT dengan layar lebar untuk menangkal kepergian pendukung mereka ke kandang lawan.
Namun yang pasti, pemain Indonesia yang membela Port FC, Terens Puhiri bakal dapat pengalaman baru pada laga panas ini.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | www.facebook.com/FFTHA/ |
Komentar