Namun, yang perlu diingat ialah ketiga lawan berikutnya (Persija, Persib, dan Borneo FC) merupakan tiga tim teratas dalam urusan kebobolan paling sedikit.
Sebetulnya Sylvano cuma membutuhkan sembilan gol lagi untuk menyamai torehan Peri.
Kalau dirata-rata, eks pemain Dynamo Dresden (kasta kedua Liga Jerman) itu membutuhkan 0,75 gol per laga dalam 12 pekan sisa.
Menilik kondisi itu, Bali United pun berada di depan mendukung hasrat Sylvano.
“Ketika saya datang ke Bali, saya melihat Sylvano kurang kuat sebagai striker. Kemudian dia saya beri latihan penyelesaian akhir," tutur Widodo C. Putro, pelatih Bali United.
"Setiap pemain saya bebaskan berlatih 10-15 menit sehabis latihan reguler dan latihan itu wajib. Sylvano menggunakan waktu itu untuk penyelesaian saat menerima umpan silang dan tembakan," ucapnya lagi.
"Pelatih fisik juga saya minta melatih kekuatan dia. Selain itu, dia juga punya inisiatif meningkatkan porsi latihan untuk makin kuat lagi. Sebagai penyerang, pengalaman saya juga membantu dia."
"Saya pernah berkelakar: ‘Kamu harusnya malu karena saya pernah cetak gol tanpa melihat.’ Yang bikin saya senang ialah dia respek terhadap evaluasi yang saya berikan,” kata eks penyerang timnas ini.
Eksekutor dan Komunikasi Melewati rekor Peri bukanlah hal sulit bagi Sylvano.
Pasalnya, semua perangkat tim mendukung hal itu.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar