Selain sang pelatih, kondisi tim boleh dibilang sangat nyaman buat Sylvano.
Komunikasi dengan dua penggawa berdarah Belanda lain, Irfan Bachdim dan Nick van der Velden, makin membuat lini depan Bali United padu.
Belum lagi klopnya Sylvano dengan playmaker Marcos Flores.
“Perubahan posisi Nick juga memengaruhi ketajaman Sylvano.
Nick punya kemampuan mengirim umpan bagus dan komunikasi pemain berdarah Belanda ini mempermudah kerja sama,” kata Widodo.
Pelatih berusia 46 tahun itu juga mendukung gol Sylvano dalam berbagai skema, salah satunya bola mati.
“Saya sudah menentukan eksekutor penalti dengan urutan Marcos, Fadil Sausu, dan Sylvano. Namun, semua tergantung kondisi di lapangan," tutur Widodo C Putro.
"Kemarin Nick ingin mengambil penalti atas persetujuan pemain di lapangan. Begitu juga nanti jika Sylvano ingin melakukan hal itu untuk mendongkrak jumlah gol dia,” tuturnya lagi.
Jika tidak aral melintang seperti cedera dan tetap konsisten dalam penampilan, Sylvano rasanya bisa mencapai rekor Peri.
“Pelatih Widodo sangat tenang sejak hari pertama. Dia memiliki chemistry yang baik dengan tim. Beberapa pemain membutuhkan pelatih keras, tapi ada yang butuh pelatih tenang," ucap sang striker.
"Dia selalu membantu saya untuk menjadi top scorer. Saya dilatih penyelesaian akhir. Selain itu, ada dukungan dari rekan-rekan yang berandil terhadap gol saya. Saya mencetak gol dalam 11 laga beruntun!” tutur Sylvano.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar