Namun, takdir Tuhan tidak bisa diprediksi, Choirul Huda dikabarkan meninggal setelah terlibat benturan keras pada akhir babak pertama.
Benturan ini melibatkan tiga orang pemain, yaitu pemain bertahan Persela, Ramon Rodrigues, penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento, dan Choirul Huda.
Choirul Huda terkena benturan kaki Ramon pada bagian dadanya dan sempat merintih kesakitan sebelum akhirnya tidak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.
(Baca Juga: Dari Penyelamatan Gemilang Hingga Turunnya Duka Air Mata, Berikut 5 Fakta Wafatnya Choirul Huda)
Namun, nyawa pemain yang hanya membela Persela disepanjang kariernya ini tidak mampu diselamatkan.
Jenazah kiper Choirul Huda, langsung dimakamkan Minggu (15/10/2017) malam ini di kompleks makam Pagerwojo, tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur.
Permintaan Choirul Huda
Setelah laga melawan Semen Padang, tidak akan ada lagi Choirul Huda di bawah mistar gawang Persela.
Huda menghela napas terakhirnya pada laga tersebut. Huda mengalami benturan dengan rekannya, Ramon Rodriguez, dan akhirnya meninggal pada menit ke-44.
Dua bulan sebelum meninggal, kepada BolaSport.com, Huda sempat menceritakan beberapa rencana soal masa depan.
Persipura Vs Persija - Ini Titik Lemah Macan Kemayoran! https://t.co/P1XZowwKII
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 17, 2017
Jika tenaganya tidak lagi dibutuhkan sebagai kiper di Persela, Huda berencana akan menjadi pelatih kiper.
Bahkan, Huda sudah mengambil ancang-ancang untuk mengambil lisensi kepelatihan pada tahun 2018 yang akan datang.
“Keinginan untuk jadi pelatih jelas ada. Saat ini saya sudah punya rencana untuk ambil lisensi C. Tahun ini katanya sudah penuh. Mungkin tahun depan. Tahun ini yang ambil kan Ismed Sofyan beberapa pemain lain. Saya ketinggalan info,” kata Huda.
(Baca Juga: Update Terbaru! Wow, Peringkat Timnas Indonesia Naik Drastis di Ranking FIFA)
“Kalau pelatih kiper harus punya lisensi juga. Liga 1 harus punya lisensi C,” sambung Huda dalam perbicangan di bulan Agustus 2017 lalu.
Menjadi pelatih kiper tentu saja bukan satu-satunya rencana yang sudah dipikirkan oleh Huda saat pensiun sebagai pemain. Bapak dua anak tersebut juga sudah menyiapkan diri untuk menjalani rutinitas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kalau tidak jadi pemain, saya inginya jadi pelatih saja. Selain itu, saya juga masih kerja jadi PNS,” ucap Huda yang semasa hidup memang berstatus sebagai PNS di Pemerintah Kabupaten Lamongan tersebut.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | suryamalang.tribunnews.com |
Komentar