Penunjukkan Roberto Carlos Mario Gomez sebagai pelatih baru memang berpengaruh besar pada prestasi Persib Bandung di kompetisi Liga 1 musim 2018.
Bersama Mario Gomez, Persib Bandung kini memiliki harapan baru.
Mereka kini berubah menjadi salah satu penantang tim-tim elite dalam persaingan gelar juara.
Padahal, prestasi Persib Bandung musim lalu memang tak bisa dibanggakan. Meraih 41 poin di akhir musim Liga 1 2017, mereka harus puas duduk di peringkat 13 klasemen akhir.
(Baca Juga: Perbedaan Mencolok Febri Hariyadi Era Mario Gomez dan Djadjang Nurdjaman, Taktis tapi Nihil Gol)
Kehadiran Mario Gomez di kubu Maung Bandung pun membawa angin segar bagi tim kebanggaan bobotoh ini.
Sejumlah nama-nama tenar didatangkan demi mendongkrak prestasi Maung Bandung.
Nama-nama pemain impor seperti Jonathan Jesus Bauman, Oh In-Kyun, dan Bojan Malisic didatangkan pada awal musim.
(Baca Juga: Sepi Dukungan Suporter, Egy Maulana Vikri: Jangan Hanya Datang Saat Kami Menang)
Hasilnya, Persib memang tak terlalu moncer saat berlaga di sejumlah turnamen pramusim.
Pada ajang Piala Presiden 2018 misalnya, mereka harus puas gagal melaju ke fase gugur.
Berstatus sebagai tuan rumah Grup A tak lantas membawa Persib meraih nasib baik.
Menelan dua kekalahan dan raihan satu kemenangan memaksa mereka tumbang pada babak penyisihan.
Timnas Filipina Bakal Punya 2 Kiper Kelas Dunia jika Rencana Naturalisasi Sukses https://t.co/k0K4Xb67YO
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 18, 2018
Namun kini, seiring berjalannya kompetisi, Persib menjelma salah satu tim yang patut diwaspadai dan diperhitungkan.
Mereka berhasil merangsek ke peringkat empat klasemen sementara Liga 1 dengan raihan 25 poin.
Persib hanya terpaut tiga poin dari sang pemuncak sementara, PSM Makassar.
(Baca juga: Refleksi dari Laga Indonesia Vs Malaysia - Asa Egy Maulana Vikri Cs Dinodai Penonton Mereka)
Padahal, Febri Hariyadi dkk masih menyisakan satu laga sisa, yakni laga kompetisi Liga 1 pekan ke-8 melawan persebaya Surabaya, yang sampai saat ini masih berstatus tunda.
Keberhasilan Maung Bandung memang bukan tanpa sebab.
Salah satu senjata mematikan Persib musim ini ialah duet legiun asing di lini serang, Jonathan Bauman dan Ezechiel N'Douassel.
Sampai saat ini, dua bomber impor ini menjadi penyumbang gol terbanyak Maung Bandung.
Ezechiel masih menjadi penyumbang terbesar dengan koleksi 12 gol. Raihan ini sekaligus hantarkan bomber asal Chad ini menjadi top scorer sementara Liga 1 musim 2018.
(Baca Juga: Sepi Dukungan Suporter, Egy Maulana Vikri: Jangan Hanya Datang Saat Kami Menang)
Ia memiliki raihan yang sama dengan eks pemain Sevilla, Fernando Rodriguez Ortega, yang kini berseragam Mitra Kukar.
Sementara Jonathan Bauman sukses membukukan enam gol untuk Maung Bandung.
Dominasi dua bomber asing ini memang berbuntut pada mandulnya para pemain Persib.
Apabila ditotal, duet ini telah menyumbang 18 dari 20 gol yang berhasil dicetak Persib Bandung di Liga 1 musim 2018.
Atau 90 persen dari seluruh gol Persib di kompetisi. Sementara dua gol yang lain dicetak oleh gelandang asal Korea Selatan, Oh In-Kyun.
Artinya, 100 persen atau seluruh gol Persib Bandung di Liga 1 musim 2018 dicetak oleh pemain asing.
(Baca Juga: Pelatih Timnas U-19 Malaysia Senang Egy Maulana Vikri Bermain di Eropa, Ini Alasannya)
Lalu, apabila seluruh gol Maung Bandung di musim ini dicetak oleh legiun asing, kemana peran pemain lokal?
Perubahan strategi dan gaya bermain yang diusung Mario Gomez pun turut dirasakan pemain Persib, Febri Hariyadi.
Febri Hariyadi menjadi salah satu pemain yang paling terkena dampak pergantian pelatih yang terjadi di kubu Persib pada beberapa tahun terakhir.
Lalu Muhamad Zohri Bantah Cerita Keliru Soal Uang Rp400 Ribu dan Sepatu dari Sang Kakak https://t.co/S2FALa1hqX
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 18, 2018
Saat berada di bawah asuhan Djadjang Nurdjaman, pemain berusia 22 tahun tersebut bermain lebih menusuk.
Namun kini, winger muda jebolan diklat Persib ini memiliki peran baru di kubu Maung Bandung.
Febri Hariyadi bermain lebih melebar. Ia berperan sebagai pelayan dua bomber impor Maung Bandung, Ezechiel N'Douassel dan Jonathan Bauman.
(Baca juga: Refleksi dari Laga Indonesia Vs Malaysia - Asa Egy Maulana Vikri Cs Dinodai Penonton Mereka)
Musim lalu, ketika bermain di bawah arahan Djadjang Nurdjaman, Febri berhasil mencetak empat gol dari 21 penampilannya.
Kala itu, dia memang diberikan kebebasan melakukan akselerasi ke garis pertahanan lawan.
Namun dengan gaya bermain yang berbeda, Febri Hariyadi belum berhasil menghasilkan gol di kompetisi Liga 1 musim 2018.
"Buat saya sih tidak terlalu penting (mencetak gol) yang terpenting kami bisa selalu menang di setiap pertandingan," ucapnya.
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar