Setidaknya, hal ini dibuktikan dengan kisah Persib Bandung dan Arema FC, dua tim yang berstatus sebagai juara Piala Presiden pada dua edisi sebelumnya.
Persib Bandung sukses mengawali musim 2015 dengan manis saat menjadi juara Piala Presiden edisi pertama seusai menekuk Sriwijaya FC dengan skor 2-0 pada partai final di SUGBK.
Namun, status sebagai jawara pramusim tak lantas antarkan Maung Bandung tampil cemerlang pada ajang Indonesia Soccer Championship 2016.
(Baca Juga: Penalti dan Tandukan Kontroversial Marko Simic Antar Persija Jakarta Juarai Liga 1 2018)
Maung Bandung yang saat itu berada di bawah arahan Djadjang Nurdjaman hanya mampu finis di urutan kelima dengan raihan 55 poin hasil dari 15 menang, 10 imbang serta 9 kali kalah.
Semusim kemudian, kutukan ini berlanjut pada Arema FC. Skuat Singo Edan yang sukses naik ke podium juara Piala Presiden 2017 juga tak mampu tampil mulus saat bermain di kompetisi resmi.
Buktinya, Singo Edan hanya mampu tertahan di peringkat kesembilan pada klasemen akhir Liga 1 2017.
Kutukan itu pun sebelumnya juga sempat menjangkiti Macan Kemayoran pada ajang Liga 1 2018. Hal ini turut menegaskan mitos yang kerap menghampiri jawara Piala Presiden.
Setelah sebelumnya menjuarai Piala Presiden edisi 2018, tim besutan Stefano Cugurra sempat tertatih-tatih pada paruh musim Liga 1 2018.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com, Soccerway |
Komentar