Dia pun diminta oleh manajemen Persija untuk mendirikan kelompok suporter hingga akhirnya terbentuklah The Jak Mania pada 19 Desember 1997.
Selain hal itu, didirikannya The Jak Mania juga ada kaitannya terhadap penurunan prestasi Persija yang terpuruk pada periode 1980-an.
Apalagi, pada periode tersebut sedang marak kemunculan kelompok-kelompok suporter klub lain, sebut saja fan Persebaya, Bonek, atau suporter Arema, Aremania.
Dengan alasan minim dukungan dan prestasi Persija anjlok, dibentuklah wacana untuk mendirikan kelompok suporter yang kehadirannya diharapkan bisa membangkitkan gairah sepak bola Jakarta khususnya Persija.
Persija pun akhirnya kembali menjadi tim yang disegani atas keberhasilan mereka menjadi kampiun Liga Indonesia musim 2001 atau pada tahun ke-4 terbentuknya The Jak Mania.
(Baca juga: Drama Persebaya Menuju Musim Baru Mungkin Kembali Bernama Andik Vermansah)
Akan tetapi, benarkah Persija belum memiliki suporter sebelum terbentuknya The Jak Mania pada 1997?
Pegiat sejarah Persija, yang dikenal lewat akun Twitter dengan username Abidinside, membantah klaim tersebut.
Menurut akun yang dikelola beberapa pecinta Persija tersebut menyebut bahwa klub asal Ibu Kota sudah punya pendukung, bahkan sejak masa awal kompetisi pertama kali digulirkan pada 1930-an.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar