Sanksi yang diberikan oleh komdis kepada PSMP dan Krisna Adi Darma mendapat komentar dari Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.
Akmal Marhali mengunggah video tendangan penalti Krisna Adi pada laga kontra Aceh United dan membubuhkan caption yang mepertanyakan keputusan komdis.
"Ada yang menarik dari hasil sidang Komite Disiplin PSSI terkait kasus pertandingan Aceh United vs PSMP. Komdis menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Krisna Adi dan larangan berkompetisi bagi PSMP di Liga 2 musim 2019," tulis Akmal Marhali dalam unggahannya di Instagram.
View this post on Instagram
"Putusan yang penuh tanda tanya di saat komdis melalui ketuanya, Asep Edwin, menyatakan sudah memegang data terjadinya match-fixing di empat pertandingan PSMP. Rinciannya, pada dua laga kontra Kalteng Putra pada 3 dan 9 November 2019, laga melawan Gresik United pada 29 September, dan versus Aceh United pada 29 September," tulisnya menambahkan.
Dituturkan Akmal lagi, PSMP dan Krisna Adi menjadi pihak yang ditumbalkan oleh otak di balik praktik match-fixing tersebut.
(Baca Juga: Liga 1 2018 - Pengeluaran Persib Membengkak, Lebih Boros daripada Persija)
Akmal juga menyamakan sanksi yang diterima PSMP dan Krisna Adi ini dengan kasus sepak bola gajah pada 2014 yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang.
Krisna Adi, menurut Akmal, adalah wayang yang dikendalikan oleh dalang-dalang yang harus diberantas oleh PSSI.
"Jangan sebatas mengorbankan Krisna Adi. Ini sama dengan kasus sepakbola gajah pada 2014 yang melibatkan PSS dan PSIS. Pemain dan sejumlah ofisial yang dikorbankan. Tak menelisik lebih dalam untuk mengejar aktor intelektualnya," ujar Akmal.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | instagram.com |
Komentar