"Jangan biarkan Krisna Adi dikorban. Sejatinya, Krisna Adi hanya wayang, pasti ada dalang yang memainkan. Ini yang harus dikejar dan diberikan hukuman oleh Komdis dalam lingkup football family," tulisnya.
Karena itu, Akmal menilai hukuman yang dijatuhkan kepada PSMP dan Krisna Adi kurang tepat sasaran.
"Krisna Adi hanya seorang pemain yang mengambil beban tanggung jawab mengeksekusi penalti yang 'digagalkan'. Masih ada pelatih, manajer, dan lainnya. Ada juga tim lawan. Hukuman terhadap Krisna Adi terlalu prematur," ujarnya menambahkan.
(Baca Juga: Persebaya Dicatut Isu Pengaturan Skor, Pentolan Bonek: Sikat Saja!)
"Hukuman terhadap PSMP juga lelucon. Entah apa legal standing yang dipakai. Dihukum 'cuti' setahun. Lalu setelah itu mereka akan main di mana? Tetap di Liga 2? Hukuman yang sulit diterima nalar sehat," tulis dia.
Alih-alih memberikan hukuman "aneh" tersebut, menurut Akmal informasi dari Krisna Adi dan PSMP bisa digunakan untuk menyingkap dalang match-fixing yang kini tengah menjadi musuh bersama.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | instagram.com |
Komentar