Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Koordinator Save Our Soccer Menilai Hukuman Komdis untuk PSMP dan Krisna Adi Prematur

By Taufan Bara Mukti - Minggu, 23 Desember 2018 | 15:18 WIB
 Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mengkritik hukuman komdis untuk PSMP dan Krisna Adi tak adil.
DOK. SAVE OUR SOCCER
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mengkritik hukuman komdis untuk PSMP dan Krisna Adi tak adil.

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, memberikan tanggapan soal sanksi komite disiplin PSSI kepada PS Mojokerto Putra (PSMP) dan pemainnya, Krisna Adi Darma.

Komite disiplin (Komdis) PSSI resmi menjatuhkan sanksi untuk PS Mojokerto Putra (PSMP) pada Sabtu (22/12/2018).

Berdasarkan hasil penyelidikan komdis, PSMP terbukti melakukan praktik match-fixing dalam kompetisi Liga 2 2018.

PSMP pun dijatuhi sanksi dilarang berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia selama satu musim.

Hukuman yang lebih berat diterima pemain PSMP, Krisna Adi Darma, yang dilarang bermain sepak bola seumur hidup.

Baca Juga:

Penyebabnya, Krisna Adi Darma mangkir dari panggilan komdis yang menginvestigasi eksekusi penalti sang pemain saat berhadapan dengan Aceh United dalam partai terakhir babak 8 besar Liga 2 2018.

Kala itu, tendangan Krisna Adi Darma menjadi buah bibir di media sosial lantaran melenceng sangat jauh dari gawang Aceh United.

Tendangan penalti itu juga memunculkan dugaan pengaturan skor yang membuat Kalteng Putra dan Semen Padang lolos ke semifinal Liga 2.

Sanksi yang diberikan oleh komdis kepada PSMP dan Krisna Adi Darma mendapat komentar dari Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.

Akmal Marhali mengunggah video tendangan penalti Krisna Adi pada laga kontra Aceh United dan membubuhkan caption yang mepertanyakan keputusan komdis.

"Ada yang menarik dari hasil sidang Komite Disiplin PSSI terkait kasus pertandingan Aceh United vs PSMP. Komdis menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Krisna Adi dan larangan berkompetisi bagi PSMP di Liga 2 musim 2019," tulis Akmal Marhali dalam unggahannya di Instagram.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Akmal Marhali (@akmalmarhali) on

"Putusan yang penuh tanda tanya di saat komdis melalui ketuanya, Asep Edwin, menyatakan sudah memegang data terjadinya match-fixing di empat pertandingan PSMP. Rinciannya, pada dua laga kontra Kalteng Putra pada 3 dan 9 November 2019, laga melawan Gresik United pada 29 September, dan versus Aceh United pada 29 September," tulisnya menambahkan.

Dituturkan Akmal lagi, PSMP dan Krisna Adi menjadi pihak yang ditumbalkan oleh otak di balik praktik match-fixing tersebut.

(Baca Juga: Liga 1 2018 - Pengeluaran Persib Membengkak, Lebih Boros daripada Persija)

Akmal juga menyamakan sanksi yang diterima PSMP dan Krisna Adi ini dengan kasus sepak bola gajah pada 2014 yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang.

Krisna Adi, menurut Akmal, adalah wayang yang dikendalikan oleh dalang-dalang yang harus diberantas oleh PSSI.

"Jangan sebatas mengorbankan Krisna Adi. Ini sama dengan kasus sepakbola gajah pada 2014 yang melibatkan PSS dan PSIS. Pemain dan sejumlah ofisial yang dikorbankan. Tak menelisik lebih dalam untuk mengejar aktor intelektualnya," ujar Akmal.


Penampakan jersey PSMP Mojokerto saat bertanding melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta pada Kamis (26/4/2018).(twitter.com/infosuporter)

"Jangan biarkan Krisna Adi dikorban. Sejatinya, Krisna Adi hanya wayang, pasti ada dalang yang memainkan. Ini yang harus dikejar dan diberikan hukuman oleh Komdis dalam lingkup football family," tulisnya.

Karena itu, Akmal menilai hukuman yang dijatuhkan kepada PSMP dan Krisna Adi kurang tepat sasaran.

"Krisna Adi hanya seorang pemain yang mengambil beban tanggung jawab mengeksekusi penalti yang 'digagalkan'. Masih ada pelatih, manajer, dan lainnya. Ada juga tim lawan. Hukuman terhadap Krisna Adi terlalu prematur," ujarnya menambahkan.

(Baca Juga: Persebaya Dicatut Isu Pengaturan Skor, Pentolan Bonek: Sikat Saja!)

"Hukuman terhadap PSMP juga lelucon. Entah apa legal standing yang dipakai. Dihukum 'cuti' setahun. Lalu setelah itu mereka akan main di mana? Tetap di Liga 2? Hukuman yang sulit diterima nalar sehat," tulis dia.

Alih-alih memberikan hukuman "aneh" tersebut, menurut Akmal informasi dari Krisna Adi dan PSMP bisa digunakan untuk menyingkap dalang match-fixing yang kini tengah menjadi musuh bersama.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kalian ada di pihak yang mana? . #josemourinho #mourinho #realmadrid

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Taufan Bara Mukti
Sumber : instagram.com
REKOMENDASI HARI INI

Marc Marquez dan Francesco Bagnaia Jadi Perjudian Rekan Lama Valentino Rossi, MotoGP 2025 Cuma Soal 2 Orang?

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X