Dari situ, perusahaan film RKO Singapura membeli hak tayang dan memutarnya di Semenanjung Malaya.
(BACA JUGA: Suporter PSIS Semarang Bentangkan Bendera Malaysia Terbalik dengan Tulisan Sorry Khilaf)
Saking terkenalnya film dan lagu itu, masyarakat setempat pun menjadikannya lagu rakyat.
Lewat seleksi pada 1957, lagu itu lalu terpilih menjadi lagu kebangsaan Malaysia, dengan perubahan lirik dan judul menjadi "Negaraku".
Situs web Pemerintah Malaysia tidak menjabarkan sejarah lagu kebangsaan ini.
Namun, dalam berbagai referensi publikasi lain disebutkan bahwa lagu ini mengadopsi lagu resmi Kesultanan Perak berjudul "Allah Lanjutkan Usia Sultan".
Meski begitu, disebut pula bahwa baik lagu Terang Bulan maupun Negaraku bermula dari lagu Perancis "La Rosalie".
BBC pada edisi 2 Oktober 2015 menuliskan pula versi lain kontroversi lagu kebangsaan Malaysia, dalam artikel berjudul “Benjamin Britten's 'lost' Malaysian anthem”.
(BACA JUGA: SEA Games 2017 - Polisi Malaysia Curiga Ada Unsur Sabotase dalam Insiden Bendera Indonesia yang Terbalik)
Yang jelas, lagu Terang Bulan tidak boleh diperdengarkan lagi di Indonesia, begitu tembang tersebut ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Malaysia pada 1957.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar