Akan tetapi, hasil akhir memperlihatkan kekecewaan luar biasa kubu Juventus. Kalah untuk pertama kali di Liga Champions dan skor telak 1-4 menghadirkan penilaian atas keputusan Allegri memilih formasi awal.
Portal Dailymail memberikan rapor rendah bagi Higuain (6), sedangkan dua rekannya menerima angka 7.
Masih dari Inggris, The Telegraph memberikan angka 6 bagi Higuain dan Dybala, serta 7 untuk Mandzukic.
Dari Italia, Football Italia lebih “pelit” lagi. Hanya Mandzukic yang menerima nilai 6, Dybala dan Higuain diberikan rapor merah: 4.
Forza Italian Football memberikan nilai terendah di skuat Juventus kepada Dybala (4,5). Penampilan striker asal Argentina ini disebut sebagai yang terburuk sepanjang musim.
Demam panggung? Bisa saja. Pria berusia 23 tahun itu memasuki panggung final ajang paling bergengsi di Eropa saat sorotan perhatian terhadapnya lebih tinggi dibandingkan dengan kedua rekannya, Higuain dan Mandzukic.
Dalam diskusi usai babak I di tengah hiruk-pikuk penonton nobar, saya membahas seandainya Juventus punya penyerang cadangan untuk membuat perubahan. Inilah risiko mengeluarkan seluruh amunisi lini depan sejak awal laga.
Sulit untuk menambah tekanan ke pertahanan Real Madrid walau Juventus memiliki gelandang serang bernama Juan Cuadrado.
Real Madrid memang tak memainkan Gareth Bale sebagai starter karena baru pulih dari cedera, tetapi melihat daftar pemain cadangan Zinedine Zidane ada kesan lebih baik dibanding Juventus.
Selain Gareth Bale, Real Madrid masih menyimpan Alvaro Morata sebagai striker yang pernah “sekolah” di Juventus (2014-2016). Plus gelandang serang berusia 21 tahun bernama Marco Asensio.
Ketiganya bergantian masuk sebagai pemain pengganti ketika Madrid sudah unggul 3-1. Dimulai dari Gareth Bale (77’), lalu Marco Asensio (82’), dan Alvaro Morata (89’).
Zidane memutuskan mencari variasi untuk terus menekan pertahanan Juventus. Gol penutup kemenangan Madrid dilesakkan oleh Asensio di menit ke-90.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar