Akan tetapi, faktor pembeda malam di Kota Cardiff tak bisa lepas dari nama Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, si pencetak dua gol ke gawang Gianluigi Buffon.
Kepercayaan diri serta gairah dan semangat untuk menang yang Ronaldo bawa ke dalam stadion sanggup menggerakkan pemain Madrid lain keluar dari tekanan Juventus di awal-awal pertandingan.
Di pekan terakhir Liga Spanyol 2016-2017, di mana Real Madrid dalam posisi harus menang atas Malaga agar dapat menjadi juara, Ronaldo membuka keran gol yang dibutuhkan.
Madrid menang 2-0, setelah Karim Benzema ikut membobol gawang Malaga, dan menjadi juara pada 21 Mei, sekaligus memutus dominasi FC Barcelona dalam dua tahun terakhir.
Dua pekan kemudian, Ronaldo mencetak gol pertama Real Madrid di ajang final Liga Champions. Madrid kembali menjadi juara. Sebuah musim yang sempurna bila mengesampingkan ajang Copa del Rey, milik Barcelona.
Tak hanya menjadi juara Eropa, dua gol Ronaldo ke gawang Juventus diyakini mempersempit peluang Gianluigi Buffon untuk meraih gelar Ballon d’Or, sebagai pesepak bola terbaik dunia di 2017.
Buffon membawa Juventus menjadi tim terbaik di Italia musim 2016-2017 dengan dua gelar: Liga Italia dan Coppa Italia. Ia ada di dalam 30 nama kandidat peraih Ballo d’Or.
Apa yang Ronaldo perlihatkan di Kota Cardiff memang sulit untuk menggagalkan kedatangan trofi ke-6 Ballon d’Or, menyamai koleksi gelar individu Lionel Messi.
Sejak kerja sama Majalah France Football dengan FIFA selesai, pemilihan pesepak bola terbaik di dunia kembali menjadi milik para wartawan olahraga Eropa sejak 2016. Tak ada lagi suara dari pelatih dan kapten tim nasional negara anggota FIFA.
Dari Kota Cardiff, Wales, bisa jadi kubu Real Madrid mengirimkan pesan kepada wartawan-wartawan olahraga di Eropa yang akan menjatuhkan pilihan akhir tahun ini: “Sudahlah, serahkan saja trofi Ballon d’Or itu kepada Cristiano Ronaldo.” @weshley
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar