Hal ini merupakan salah satu bentuk pembinaan tidak langsung oleh Asosiasi Sepak Bola negara yang bersangkutan.
Kemudian kita juga harus melihat bahwa meski menerima kekalahan dari Malaysia di semifinal SEA Games 2017, bukan berarti vonis kegagalan harus diberikan kepada pelatih Luis Milla.
Dalam hal ini kita patut memberikan apresiasi kepada PSSI yang tidak terlalu terburu-buru dalam mengevaluasi tim kepelatihan.
Sudah bukan masanya lagi kita mengharapkan hasil instan dengan terpaku pada target jangka pendek dan lupa bahwa ada target yang jauh lebih besar seperti Asian Games atau KualifikasiPiala Dunia.
Lebih baik kita gagal pada ajang seperti SEA Games dengan tujuan menempa pemain muda, namun berhasil dalam ajang Asian Games, Olimpiade atau bahkan lolos ke Piala Dunia.
Beberapa anggota timnas dalam Sea Games 2017 dapat diharapkan untuk menggantikan para kakak mereka di timnas Senior.
Septian David Maulana, Osvaldo Reey, Hargianto, hingga Evan Dimas dkk terbukti mampu menampilkan penampilan yang ciamik dan menghibur selama SEA Games 2017.
Terus terang, saya optimistis melihat masa dengan timnas kita ke depan apabila melihat cara bermain timnas U-22 yang mempunyai ciri permainan cepat melalui sayap dalam menyerang.
Tim ini tidak takut dalam melakukan tembakan jarak jauh yang terarah dan mempunyai dua penjaga gawang yang sama baik kualitasnya.
Apabila ditopang dengan pertahanan yang kokoh, niscaya akan dapat menjadi tim yang tangguh di masa depan.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar