Perhelatan SEA Games ke-29 yang digelar 19-30 Agustus 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, sudah ditutup dengan membuahkan hasil yang cukup memuaskan di sektor bola voli putri, namun kurang membanggakan di sektor putra.
Timnas bola voli Indonesia memboyong dua keping medali perak. Hal ini merupakan representasi keberhasilan dari pembinaan bola voli Tanah Air.
Di sektor putri, raihan medali perak merupakan hasil terbaik dan sangat memuaskan karena berhasil memenuhi target. Bagi Indonesia, ini kali pertama timnas bola voli putri meraih medali perak sejak kali terakhir merengkuhnya pada 26 tahun lalu.
Kekalahan 0-3 pada final melawan Thailand menunjukkan kualitas Negeri Gajah Putih yang memang berada di atas Indonesia.
Di sektor putra, harapan publik Indonesia untuk meraih medali emas pupus setelah Thailand kembali menumbangkan Indonesia pada partai final dengan skor 3-1.
Meskipun kalah, keberhasilan timnas putra memboyong medali perak memperbaiki prestasi pada SEA Games Singapura 2015. Saat itu, Indonesia membawa pulang medali perunggu. Suatu hal yang cukup memuaskan, namun kurang membanggakan.
Performa timnas bola voli putra pada pertandingan final terbilang kurang baik. Komposisi pemain yang disiapkan pelatih ternyata tidak berjalan sesuai harapan.
Rivan Nurmulki dan Sigit Ardian yang dipersiapkan sejak awal set tidak dapat mendongkrak performa tim. Bahkan, keduanya harus diganti oleh Agung Seganti dan Ramzil Huda pada set-set selanjutnya.
Di sisi pertahanan dan penerimaan (receive) dari libero timnas kurang dapat memaksimalkan perannya untuk membendung serangan Thailand.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar